Selamat Datang, Slahkan Masuk di Blog Saya,...

Blog ini berisi artikel-artikel menarik baik artikel Islam maupun umum yang bertujuan menambah wawasan sahabat-sahabat semua,...yang kadang sering tak terduga di sekitar kita..

Kamis, 29 Maret 2012

Ingin Belajar Sulap Terbang yang Mudah

Kali ini kami mengulas cara terbang yang sederhana namun mempunyai efek yang menakjubkan.
Trik ini tidak mengajarkan anda seperti seorang David Copperfield yang merupakan seorang illusionist dunia seperti ini.
DC Ingin Belajar Sulap Terbang yang Mudah
David Copperfield Illusionist
Bisa baca saja ulasan berikut ini.
Efek: Pesulap mengangkat tangannya dan pelan-pelan tubuhnya terangkat beberapa senti dari tanah yang kemudian kembali ke tanah dengan cepat.
Metode Balducci: Nama trik sulap ini adalah Balducci. Metode penentuan posisi Balducci sangat melibatkan penonton. Anda berdiri sekitar 8 sampai 10 meter jauhnya dengan sudut pandang 45 derajat. Anda perlu menjaga para penonton pada jarak itu sehingga pandangan penonton terpesona sewaktu melakukan trik ini. Ini adalah sudut trik yang sangat terbatas dan sangat penting bahwa faktor sudut dilatih terlebih dahulu, sebaiknya dengan teman atau di depan cermin.
Metode Balducci memperlihatkan tubuh terangkat perlahan dengan jari kaki Anda hanya pada satu kaki (yang terjauh dari pandangan mereka) sedangkan kaki terdekat yang terangkat sedikit dari tanah.
Hal ini terlihat fantastis saat kaki pada ujung kaki Anda yang tersembunyi di celana Anda, kaki terdekat dan sudut mereka menonton. Anda hanya naik beberapa inci dari tanah, tetapi kesan yang dilihat penonton sangat fantastis. Trik ini membutuhkan presentasi tubuh yang naik perlahan, tunggu satu atau dua detik, kemudian kembali ke tanah dengan cepat sehingga penonton tidak punya waktu untuk memikirkan trik.
Gambar di sini menunjukkan awal di sebelah kiri dan klimaks dari trik di sebelah kanan.
blainelevitation Ingin Belajar Sulap Terbang yang Mudah
Versi David Blaine: menggunakan berbagai kamera gambar di TV khusus dengan reaksi penonton yang difilmkan dekat pesulap dan memperlihatkan klip lain pada saat tubuhnya di udara dengan beberapa sudut Balducci yang menunjukkan tubuhnya yang sedang terbang.
Tampilan yang menunjukkan dia naik beberapa inci baik di udara dengan menggunakan mesin berat yang tergantung dengan kawat yang diikatkan pada tubuhnya. Sudut kamera tentunya menyembunyikan mesin dan kawat. Nantinya, film ini akan digabungkan dengan klip penonton di studio.

Senin, 26 Maret 2012

Larangan Mendekati Pengkultusan Guru & Perlunya Terus Belajar Islam


Sebagai muslim kita diperintahkan untuk terus mencari ilmu. Namun perlu diperhatikan bahwa selain ilmu yang dipelajari harus baik, pastikan juga ilmu tersebut sesuai dengan aqidah Islam, dan tinggalkan yang tidak sesuai.
Izinkan saya mengutip sebuah artikel dari titah-motivasihatinurani.blogspot.com/2011/05/latihan-pengikisan-ego-dan-pengkultusan.html :
******
Sang Suami: Benar Isteriku, Guru bersifat
sangat pribadi, tidak ada hubungan dengan
berita di luar, kita harus merasakannya
sendiri. Santa Maria Magdalena meminyaki
kaki Gurunya dengan minyak yang sangat
mahal dan membersihkannya dengan
rambutnya. Hanya Sang Santa sendiri yang
dapat merasakan betapa berharganya Sang
Guru yang telah mengikis egonya. Orang
luar selalu menyalahkannya, mengapa
memboroskan uang yang bisa bermanfaat
bagi masyarakat hanya untuk meminyaki
kaki seorang Guru. Sang Santa dianggap
mengkultuskan Sang Guru. Sebagian
sahabatnya pun cemburu, mengapa Sang
Santa bisa demikian pasrah.
Sang Isteri: Seorang Guru menggunakan
berbagai cara untuk mengikis ego para
muridnya. Masyarakat umum dengan
menggunakan ego mereka ingin masuk
kelompok pengajian atau pendalaman dan
mereka ingin didudukkan sejajar dengan
para pengajar. Mereka butuh
penghormatan karena ego mereka. Itulah
sebabnya mereka tidak bisa menerima
seseorang yang patuh pada seorang Guru.
Ego mereka tidak dapat menerima hal
tersebut, mereka tersinggung dan
mengatakan hal tersebut sebagai kultus
pada seorang Guru. Mereka tidak
menyadari bahwa belajar tanpa
menanggalkan ego tersebut sudah terbukti
tidak dapat mendamaikan diri dan tidak
pernah mendamaikan dunia. Hanya bila
banyak manusia yang sadar, menyadari
egonya, menyadari jati dirinya, akan muncul
rasa “Cinta” dan Love is the only solution.
Sang Suami: Kegerahan mereka kala
melihat beberapa orang yang patuh
terhadap Sang Guru membuktikan betapa
kuatnya ego mereka. Mereka sendiri belum
“mampu” menundukkan kepala. Mereka
belum dapat memahami latihan pengikisan
ego yang bukan mengkultuskan seseorang.
Semoga semakin banyak orang yang sadar,
semoga Keberadaan menumbuhkan rasa
“Cinta” di banyak manusia.
Love is the only solution.
by. Triwidodo
******
Artikel di atas memang membawa pesan yang mulia. Tanpa bermaksud untuk membantah nilai-nilai moral yang disampaikan (kewajiban menghormati guru dan larangan menuruti ego yaitu hawa nafsu), kita perlu sadari bahwa Islam telah mengajarkan batasan yang jelas tentang bagaimana adab menghormati guru dan pengkultusan seperti apa yang dilarang.
Bandingkan sikap dalam cerita di atas dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah:
******
Ketika itu Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wa Sallam sedang mengadakan perjalanan dengan beberapa sahabatnya. Sebut saja kala itu sedang melakukan safari dakwah. Tiba-tiba rombongan itu dicegat oleh seorang Muslim, yang kemudian memohon
Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wa Sallam agar berkenan mampir dulu ke rumahnya. Maksud yang bersangkutan ternyata ingin
menjamu rombongan tersebut. Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wa Sallam tidak mau membuatnya kecewa. Oleh karena itu, dengan senang hati beliau mengabulkan
keinginan sahabatnya tersebut.
Namun, setibanya di rumah sahabat itu, ternyata hidangan belum siap disantap. Dengan kata lain makanannya belum matang.Bahkan, kambingnya pun belum dipotong.Karena demikian halnya, salah seorang dan mereka meminta izin Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wa Sallam untuk membantu menyembelihkan kambing itu. Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wa Sallam mengangguk tanda setuju. Seorang lagi mengatakan, bahwa ia akan mengulitinya. Sementara yang lainnya menyanggupi untuk mencincangnya. Ada pula yang menyediakan tenaga untuk memasaknya sehingga kemudian siap untuk
dinikmati bersama. Semua itu dilakukan, boleh jadi karena mereka khawatir ketinggalan dalam beramal. Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wa Sallam amat senang mendengar kesediaan para sahabat untuk berpartisipasi sesuai dengan kesanggupan masing-masing.
Tidak lama kemudian Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wa Sallam berkata, "Baiklah, sekarang kerjakan tugas kalian masing-masing. Aku pun akan membantu kalian dengan mencari kayu bakarnya."
Keruan saja para sahabat terperanjat mendengar ucapan Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wa Sallam tersebut. Tidak heran kalau
hampir secara bersamaan mereka berkata, "Ya Rasulullah, jangan lakukan itu. Biarkan kami yang mengerjakannya. Engkau mengetahui bahwa tenaga kami pun cukup untuk semua itu!"
Memang benar, tanpa keterlibatan Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wa Sallam pun, urusan itu bisa selesai. Namun, beliau tetap
melakukannya.
Seraya mengapresiasi keikhlasan mereka, beliau menjelaskan, "Alimtu annakum takjunani, walakinni akrahu an
atamayyaza 'alaykum. Wa'lam annallaha yakrahu 'abdahu mumayyazan bayna ashhabih"
(Aku tahu wahai para sahabat, bahwa tanpa kontribusiku, tenaga kalian cukup untuk pekerjaan yang satu ini. Akan tetapi, aku tidak suka jika diistimewakan lebih
dan kalian. Dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah Subhana Wa Ta'ala tidak menyenangi hamba-Nya, yang ingin mendapat perlakuan khusus di antara sahabat-sahabatnya).
Dengan mencermati kisah tersebut, kita sampai pada kesimpulan bahwa Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wa Sallam adalah tipe seorang pemimpin yang tidak sekadar siap bekerja sama dengan para sahabatnya. Melainkan juga seorang panutan yang tidak suka diperlakukan secara istimewa. Mengapa demikian? Sebab Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wa Sallam sangat paham betul, bahwa
siapa pun yang menginginkan perlakuan seperti itu, pada hakikatnya ia sedang mempersiapkan diri untuk menerima
kemurkaan Allah Subhana Wa Ta'ala
******
(oleh A. Hajar Sanusi, dikutip dari www.lailahaillallah.com/blog/orang-yang-istimewa-tak-mau-diistimewakan/ )
Kalau Rasulullah saja tidak mau diistimewakan, bagaimana dengan kita-kita ini, apakah merasa pantas untuk diperlakukan lebih istimewa dari Rasulullah?
Tentang pengkultusan itu sendiri, jangankan mengkultuskan manusia secara terang-terangan..mendekatinya saja dilarang, semisal menggambar/melukis dan memahat patung serupa manusia.
Jibril a.s. pernah minta ijin kepada Rasulullah SAW. Untuk masuk rumahnya kemudian Nabi SAW. Berkata kepada Jibril a.s.:
“Masuklah! Tetapi,Jibril menjawab: Bagaimana saya masuk sedang di dalam rumahmu itu ada gorden yang penuh gambar! Tetapi, kalau engkau tetap akan memakainya, maka putuskanlah kepalanya atau potonglah untuk di buat bantal atau buatlah tikar.” (Riwayat Nasa’I dan Ibnu Hibban)
Jibril pernah tidak mau masuk rumah Nabi SAW. Karena di depan pintu rumahnya ada patung, hari berikutnya Jibril tetap tidak mau masuk sehingga ia mengatakan kepada Nabi SAW.: “Perintahkan untuk memotong kepala patung itu, sehingga menjadi seperti kepala pohon” (Riwayat Abu Daud, Nasai, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban).
“Sesungguhnya orang yang paling berat siksanya nanti pada hari kiamat ialah orang-orang yang menggambar” (Riwayat Muslim)
“Singkirkanlah gorden itu dariku karena gambar-gambarnya selalu tampak dalam shalatku” (Riwayat Bukhari)
Terhadap orang yang membuat patung atau gambar Rasulullah pernah bersabda:
“Siapakah orang yang lebih berbuat zalim selain orang yang bekerja membuat seperti ciptaan-Ku? Oleh Karena itu cobalah mereka membuat biji atau zarrah" (Hadist qudsi. Riwayat Bukhari dan Muslim)
Karena ilmu kita pasti terbatas, sebaiknya kita selalu berusaha untuk belajar ilmu agama Islam, baik itu fiqih, dari Kitab Suci Al-Quran, hadits-hadits sahih dan keterangan para ulama.
Semoga Allah senantiasa memberikan taufik, kekuatan dan kemudahan kepada kita untuk tetap berpegang teguh kepada ajaran Islam yang benar. Amii

Hidup Persis Seperti di Sorga, Siapa Mau?


Suatu hari seorang teman mendatangi seorang Kyai, berharap mendapatkan nasehat dan jalan keluar atas berbagai macam kesulitan hidup yang sedang ia alami dan juga dialami oleh kebanyakan orang. Ada satu nasehat sang Kyai yang ia implementasikan karena betul-betul terkesan dan mampu mengubah kehidupannya dari berbagai kesulitan menuju sebuah jalan terang dan meraih kesuksesan yang seolah tak akan pernah berakhir, apa sih nasehatnya ? penasaran kan ?
Sang Kyai tersebut kemudian bercerita tentang Nabi Adam, " Begini mas, Anda sering dengar kan ceritanya Nabi Adam ?, Beliau waktu pertama diciptakan ditempatkan di Zona Sorgawi, apa sih esensi Sorga itu ? Sebuah suasana kehidupan yang indah mempesona yang ketika kita menginginkan sesuatu, sesuatu itu datang seketika, apapun bentuk keinginan kita semuanya terpenuhi secara cepat dan persis seperti yang kita inginkan tanpa ada cacat atau kesalahan sedikitpun.
Coba bayangkan ya mas, Nabi Adam ketika itu, Beliau sendirian di Sorga kesepian, lalu ia pingin Istri, dikirimlah Hawa untuk menemaninya di Sorga, Adam bersama Hawa benar-benar bahagia bisa bercanda ria, bermesraan dan bercinta kapanpun dan dimana saja gak ada seorangpun yang ngeganggu, ketika lapar ingin Spageti datang Spageti, ingin Burger datang Burger, ketika haus ingin Es Teler datang Es Teler 77, ingin jalan-jalan datang Pajero Sport Dakar yang masih gress, wis pokoknya semua keinginannya terpenuhi secara cepat, instant dan sempurna, gak pake lama, gak usah kerja, gak capek n gak pusing cari uang duluan, bener-bener ueeeenak tenan.
Terus Allah SWT cuma kasih satu larangan saja, " Jangan Makan Buah Keabadian " karena jika itu kalian makan berarti kalian ingin jadi Tuhan seperti Aku.
Emang dasar sifat manusia, sudah dikasih enak pingin ngrasain yang lebih enak walaupun itu jelas-jelas terlarang, akhirnya dimakanlah Buah Keabadian itu oleh Adam dan Hawa, karena melanggar ya dihukumlah adam dan Hawa, diusirlah keduanya dari Zona Sorgawi ke Alam Dunia secara terpisah. Karena satu dosa itulah segalanya jadi serba sulit, kalo Adam ingin bercinta harus cari dulu Hawa ditempat yang sangat jauh dan gak jelas alamatnya ( lha wong masih hutan belantara belum ada nama jalan satupun )., mau Spageti harus cari dulu bahan untuk membuat tepung, dan semua bahan pendukungnya lalu diolah, dimasak baru bisa dimakan, repot kan ?, kalo ingin jalan-jalan gak ada mobil, orang yang jual mobil aja belum ada, ya paling cari-cari Kuda Liar yang harus dilawan dan djinakkan dulu baru bisa dipakai jalan-jalan, sulit kan ?
Lebih sulit lagi kita sekarang ini sebagai keturunan Adam yang dosanya sudah gak terhitung lagi, untuk bisa makan secara layak saja kita harus bekerja keras pergi pagi pulang malam, apalagi kalo pingin rumah dan kendaraan bisa-bisa kita harus pergi kerja pagi-pagi pulang pagi lagi, tambah rumit kan ?

Nah, bagaimana caranya supaya kita bisa hidup di Dunia ini tapi berada dalam ZONA SORGAWI, segala bentuk kebutuhan dan keinginan kita terpenuhi Gak pake Lama ? gimana ... mau ?
ternyata syaratnya cuma SATU = " JANGAN PERNAH BUAT DOSA, titik ". baik itu dosa kecil apalagi dosa besar, baik itu dosa mata, dosa telinga, dosa tangan, dosa kaki, dosa lisan, dosa kemaluan dan dosa hati serta dosa perbuatan. karena Sorga itu hanya untuk orang yang sudah dibersihkan dari dosa. Ketahuilah jika ini benar-benar mampu kita lakukan, maka kita akan merasakan keajaiban-keajaiban kehidupan laksana di Sorga, segala bentuk kebutuhan dan keinginan kita akan datang secara tiba-tiba diluar kemampuan dan dugaan kita, gak pake lama lagi ! berani ? yuk kita buktikan.
Wah lha mana mungkin kita bisa ? ya bisalah, gimana caranya hayo ? niatkan mulai sekarang semaksimal mungkin berhati-hati untuk tidak buat dosa, jangan coba-coba langgar aturan Allah sekecil apapun, berusaha sekuat tenaga melaksanakan segala perintah Allah, kalo masih tergelincir juga ? ya langsung kita istighfar terus kita tobati dan janji gak akan melakukan lagi, gitu aja, mudah kan ? ingat Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat, RahmatNYA selalu mendahului AdzabNYA.
Nah, kalo sudah seperti ini, Tangan Allah akan totalitas menggandeng tangan kita untuk mewujudkan segala impian kita, Pasti !. kita akan dikejar-kejar peluang juga dikejar-kejar uang, segala kemudahan akan datang silih berganti, segala potensi yang kita perlukan juga tiba-tiba datang sesuai planning kita, wis pokoknya semua serba mudah dan indah, persis kayak Adam di Sorga ketika belum tercemar dengan dosa.
Sahabat Rumah Yatim Indonesia yang dicintai Allah SWT, nasehat dari sang Kyai diatas benar-benar terpatri dan dilaksanakan betul oleh teman tadi, apa dampak yang terjadi pada dirinya ? dari profesi sebagai seorang TKI Illegal di Malaysia saat ini beliau menjadi Pengusaha Sukses di bidang Properti Syari'ah dan Pendidikan Islam, semua impian-impiannya terwujud dengan begitu mudahnya, benar-benar nyata, subhaanallah.
Jadi ketika kita banyak sekali masalah dan berlarut-larut tak kunjung ketemu solusinya, coba kita intropeksi diri, suami, istri, anak, orang tua, anak buah, atasan semua intropeksi diri, kebiasaan dosa-dosa apa yang masih sering kita lakukan ? lalu semuanya istighfar secara tulus bukan sekedar seremoni doa saja, semuanya bertobat dan berjanji tidak akan mengulang lagi, Yakin solusi akan langsung datang seketika. Ingat Allah itu selalu bikin kita mudah gak pernah mempersulit kita, gak butuh birokrasi yang njelimet n mbulet, langsung sadari diri, tobat, terus ngadu (doa) habis-habisan, pasti langsung dijawab, kalaupun belum terjawab itu artinya sedang diproses, kenapa pake diproses segala? Bisa jadi Allah masih ingin lihat, apakah kita bener-bener pingin tobat atau tobat bohongan. Cepat dan lambatnya proses terkabulnya harapan dan doa kita ya tergantung kesungguhan kita dalam bertobat dari segala kebiasaan berbuat dosa dan maksiat it

Akhlak Mulia pada Istri Tercinta


Alhamdulillahi wahdah, wash shalatu wassalamu ‘ala rasulillah…
Prolog
Masya Allah, akhlak pak anu bagus banget lho!” kata seorang bapak-bapak ‘mempromosikan’ rekan kerjanya.
“Buktinya apa pak?” tanya lawan bicaranya.
“Kalau di kantor ia ramah banget, apalagi kalo sedang berhadapan dengan bosnya!” jawabnya.
Wuih, bu anu akhlaknya baik banget!” komentar seorang ibu-ibu tatkala membicarakan salah satu tetangganya.
“Darimana ibu tau?” tanya temannya.
“Itu lho jeng, kalau di arisan RT, dia tuh ramah banget!” sahutnya.
Begitulah kira-kira cara kebanyakan kita menilai mulia-tidaknya akhlak seseorang. Sebenarnya, pola penilaian seperti itu tidaklah mutlak keliru. Hanya saja kurang jeli. Sebab, sangat memungkinkan sekali seseorang itu memiliki dua akhlak yang diterapkannya pada dua kesempatan yang berbeda. Berakhlak mulia di satu tempat, tetapi tidak demikian di tempat yang lain. Itu tergantung kepentingannya.
Lantas, bagaimanakah Islam membuat barometer penilaian kemuliaan akhlak seorang itu? Tulisan berikut berusaha sedikit mengupas permasalahan tersebut.
Islam Agama Akhlak
Di antara tujuan utama diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, selain untuk menegakkan tauhid di muka bumi, adalah dalam rangka menyempurnakan akhlak umat manusia. Sebagaimana dijelaskan dengan gamblang dalam sabda beliau,
“بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلاَقِ”
“Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (H.R. Al-Hakim dan dinilai sahih oleh beliau, adz-Dzahabi dan al-Albani).
Sedemikian besar perhatiannya terhadap perealisasian akhlak, Islam tidak hanya menjelaskan hal ini secara global, namun juga menerangkannya secara terperinci. Bagaimanakah akhlak seorang muslim kepada Rabb-nya, keluarganya, tetangganya, bahkan kepada hewan dan tetumbuhan sekalipun!
Di antara hal yang tidak terlepas dari sorotannya ialah penjelasan tentang barometer akhlak mulia. Yakni, kapankah seseorang itu berhak dinilai memiliki akhlak mulia. Atau dengan kata lain: sisi apakah yang bisa dijadikan ‘jaminan’ bahwa seseorang itu akan berakhlak mulia pada seluruh sisi kehidupannya apabila ia telah berakhlak mulia pada sisi yang satu itu?
Barometer Akhlak Mulia
Panutan kita Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan permasalahan di atas dalam sabdanya,
“خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي”
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan akulah yang paling baik di antara kalian dalam bermuamalah dengan keluargaku.” (H.R. Tirmidzi dan beliau mengomentari bahwa hadits ini hasan gharib sahih. Ibnu Hibban dan al-Albani menilai hadits tersebut sahih).
Hadits di atas terdiri dari dua bagian. Pertama, penjelasan tentang barometer akhlak mulia. Kedua, tentang siapakah yang pantas dijadikan panutan dalam hal tersebut.
Dalam kaitan dengan hal di atas, penulis berusaha sedikit mengupas dua bagian tersebut di atas semampunya:
Pertama: Mengapa berakhlak mulia kepada keluarga, terutama terhadap istri dan anak-anak, dijadikan barometer kemuliaan akhlak seseorang?
Sekurang-kurangnya, wallahu a’lam, ada dua hikmah di balik peletakan barometer tersebut [disarikan dari kitab al-Mau'izhah al-Hasanah fi al-Akhlâq al-Hasanah, karya Syaikh Abdul Malik Ramadhâni (hal. 77-79)]:
a.       Sebagian besar waktu yang dimiliki seseorang dihabiskan di dalam rumahnya bersama istri dan anak-anaknya. Andaikata seseorang itu bisa bersandiwara dengan berakhlak mulia di tempat kerjanya –yang itu hanya memakan waktu beberapa jam saja- belum tentu ia bisa bertahan untuk terus melakukannya di rumahnya sendiri. Dikarenakan faktor panjangnya waktu yang dibutuhkan untuk ‘bersandiwara’. Justru yang terjadi, saat-saat itulah terlihat akhlak aslinya.
Ketika bersandiwara, bisa saja dia membuat mukanya manis, tutur katanya lembut dan suaranya halus. Namun, jika itu bukanlah watak aslinya, dia akan sangat tersiksa dengan akhlak palsunya itu jika harus dipertahankan sepanjang harinya.
Kebalikannya, seseorang yang memang pembawaan di rumahnya berakhlak mulia, insya Allah secara otomatis ia akan mempraktekkannya di manapun berada.
b.      Di tempat kerja, ia hanyalah berposisi sebagai bawahan, yang notabenenya adalah lemah. Sebaliknya, ketika di rumah ia berada di posisi yang kuat; karena menjadi kepala rumah tangga. Perbedaan posisi tersebut tentunya sedikit-banyaknya berimbas pula pada sikapnya di dua alam yang berbeda itu.
Ketika di kantor, ia musti menjaga ‘rapor’nya di mata atasan. Hal mana yang membuatnya harus berusaha melakukan apapun demi meraih tujuannya itu. Meskipun untuk itu ia harus memoles akhlaknya untuk sementara waktu. Itu tidaklah masalah. Yang penting karirnya bisa terus menanjak dan gajinya pun bisa ikut melonjak.
Adapun di rumah, di saat posisinya kuat, dia akan melakukan apapun seenaknya sendiri, tanpa merasa khawatir akan dipotong gajinya ataupun dipecat.
Demikian itulah kondisi orang yang berakhlak mulia karena kepentingan duniawi. Lalu, bagaimanakah halnya dengan orang yang berakhlak mulia karena Allah? Ya, dia akan terus berusaha merealisasikannya dalam situasi dan kondisi apapun, serta di manapun ia berada. Sebab ia merasa selalu di bawah pengawasan Dzat Yang Maha melihat dan Maha mengetahui.
Kedua: Beberapa potret kemuliaan akhlak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap keluarganya.
Sebagai teladan umat, amatlah wajar jika praktik keseharian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam bergaul dengan keluarganya kita pelajari. Dan tentu saja lautan kemuliaan akhlak beliau terhadap keluarganya tidak bisa dikupas dalam lembaran-lembaran tipis ini. Oleh karena itu, di sini kita hanya akan menyampaikan beberapa contoh saja. Hal itu hanya sekadar untuk memberikan gambaran akan permasalahan ini.
  • Turut membantu urusan ‘belakang’.
Secara hukum asal, urusan dapur dan tetek bengek-nya memang merupakan kewajiban istri. Namun, meskipun demikian, hal ini tidak menghalangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk ikut turun tangan membantu pekerjaan para istrinya. Dan ini tidak terjadi melainkan karena sedemikian tingginya kemuliaan akhlak yang beliau miliki.
عَنْ عُرْوَةَ قَالَ قُلْتُ لِعَائِشَةَ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ أي شَيْءٌ كَانَ يَصْنَعُ رَسُوْلُ اللهِ  صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ عِنْدَكِ؟ قَالَتْ: “مَا يَفْعَلُ أَحَدُكُمْ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ يَخْصِفُ نَعْلَهُ وَيُخِيْطُ ثَوْبَهُ وَيَرْفَعُ دَلْوَهُ”
Urwah bertanya kepada Aisyah, “Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala bersamamu (di rumahmu)?” Aisyah menjawab, “Beliau melakukan seperti apa yang dilakukan salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya. Beliau mengesol sandalnya, menjahit bajunya dan mengangkat air di ember.” (H.R. Ibnu Hibban).
Subhanallah! Di tengah kesibukannya yang luar biasa padat berdakwah, menjaga stabilitas keamanan negara, berjihad, mengurusi ekonomi umat dan lain-lain, beliau masih bisa menyempatkan diri mengerjakan hal-hal yang dipandang rendah oleh banyak suami di zaman ini! Andaikan saja para suami-suami itu mau mempraktekkan hal-hal tersebut, insyaAllah keharmonisan rumah tangga mereka akan langgeng.
  • Berpenampilan prima di hadapan istri dan keluarga.
Berikut Aisyah, salah satu istri Rasul shallallahu ‘alahi wa sallam menyampaikan pengamatannya;
“أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا دَخَلَ بَيْتَهُ بَدَأَ بِالسِّوَاكِ”
“Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam jika masuk ke rumahnya, hal yang pertama kali beliau lakukan adalah bersiwak.” (H.R. Muslim).
Bersiwak ketika pertama kali masuk rumah??! Suatu hal yang mungkin tidak pernah terbetik di benak kita. Tetapi, begitulah cara Nabi kita shallallahu ‘alahi wa sallam menjaga penampilannya di hadapan istri dan putra beliau. Ini hanya salah satunya lho! Dan beginilah salah satu potret kemuliaan akhlak Rasulullah kepada keluarganya.
  • Tidak bosan untuk terus menasehati istri dan keluarga.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,
“أَلاَ وَاسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا”
Ingatlah, hendaknya kalian berwasiat yang baik kepada para istri.” (H.R. Tirmidzi dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani).
Timbulnya riak-riak dalam kehidupan rumah tangga merupakan suatu hal yang lumrah. Namun, jika hal itu sampai mengotori keharmonisan jalinan kasih sayang antara suami dan istri, atau bahkan menghancurkan bahtera pernikahan, tentulah sangat berbahaya. Agar mimpi buruk itu tidaklah terjadi, seyogyanya ditumbuhkan budaya saling memahami dan kebiasaan saling menasehati antara suami dan istri.
Daripada itu, benih-benih kesalahan yang ada dalam diri pasangan suami-istri hendaknya tidaklah didiamkan begitu saja hanya karena dalih menjaga keharmonisan rumah tangga. Justru sebaliknya, kesalahan-kesalahan itu harus segera diluruskan. Dan tentunya hal itu harus dilakukan dengan cara yang elegan: tutur kata yang lembut, raut muka yang manis dan metode yang tidak menyakiti hati pasangannya.
Epilog
Semoga tulisan sederhana ini bisa dijadikan sebagai salah satu sarana instrospeksi diri –terutama bagi mereka yang menjadi panutan orang banyak, seperti: da’i, guru, ustadz, pejabat dan yang semisalnya- untuk terus berusaha meningkatkan kualitas muamalah para panutan itu terhadap keluarga mereka masing-masing. Jika sudah demikian, berarti mereka telah betul-betul berhasil menjadi qudwah luar maupun dalam. Wallahu a’la wa a’lam.

Apakah Islam Mengajarkan Freedom of Speech atau Kebebasan Berbicara ?


Ajaran kontemporer modern menyatakan bahwa kebebasan berbicara (freedom of speech) merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi, perkecualianya adalah menyebarkan kebencian (hate speech). Apakah ajaran tersebut sesuai untuk diterapkan umat Islam? Mari kita lihat... Tidak Berkata Tanpa Dasar & Bertanya yang Tidak Bermanfaat
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:
" Sesungguhnya Allah meridhai kalian pada tiga perkara dan membenci kalian pada tiga perkara pula.
Allah meridhai kalian bila kalian:
  1. Hanya beribadah kepada Allah semata
  2. Dan tidak mempersekutukan-Nya
  3. Serta berpegang teguh pada tali (agama) Allah seluruhnya, dan janganlah kalian berpecah belah
Dan Allah membenci kalian bila kalian:
  1. Suka qiila wa qaala (berkata tanpa dasar)
  2. Banyak bertanya (yang tidak berfaedah)
  3. Menyia-nyiakan harta "
(HR. Muslim no. 1715) Dapat disimpulkan, agama Islam memberikan kebebasan berbicara dengan catatan: melarang berkata-kata tanpa dasar dan bertanya-tanya yang tidak bermanfaat.
Wajib Memeriksa Kebenaran suatu Perkataan
Dalam Surat Al-Hujuraat ayat 6 yang berkaitan dengan larangan berburuk sangka dan menggunjing, Allah berfirman yang artinya :

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik (sering melanggar perintah Allah) membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu"

Tidak Boleh Berburuk Sangka dan Menggunjing (Bergosip)Allah melarang muslim menggunjingkan orang lain / bergosip dalam Al-Qur’an surat Al-Hujuraat ayat 11 yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”

Allah melarang muslim berprasangka buruk dalam Al-Qur’an surat Al-Hujuraat ayat 12 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”.

Kalau bergosip saja dilarang oleh agama Islam, maka hate speech (berkata-kata menyebar kebencian) tentu saja jauh lebih tegas lagi larangannya! Sedemikian pedulinya ajaran Islam dalam melindungi akhlak umatnya, jauh lebih dalam dibandingkan ajaran kontemporer yang lahir dari akal pemikiran manusia semata. Tidak Boleh Meneruskan Berita yang Diragukan Kebenarannya
Allah memperingatkan muslim untuk tidak sembarangan meneruskan apa yang kita dengar, dalam Al-Qur’an surat An-Nuur ayat 15 yang artinya:

“(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah benar”.

Kewajiban Menasehati yang Baik kepada Siapa pun, Tak Terkecuali kepada PenguasaKalau tadi saya telah membahas hal-hal apa saja dilarang Islam untuk dibicarakan, maka sebaliknya, sesungguhnya saling menasehati dalam kebaikan dengan kesabaran (terus-menerus tak kenal lelah/bosan) adalah kewajiban semua Muslim sesuai dengan ilmu yang dimilikinya.

“Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa.” [Al A’raaf:7]

Memberi nasehat bukan hanya kewajiban ulama, tapi merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang telah mengetahui. Sesungguhnya, orang yang tidak suka nasehat-menasehati, termasuk orang-orang yang rugi:
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” [Al Ashr:2-3]

Allah mengatakan bahwa orang yang menyeru pada kebajikan dan mencegah kemunkaran sebagai orang-orang yang menang/beruntung:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” [Ali Imron:104]

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” [Ali Imron:110]

Jika kita tidak ingin menjadi orang yang rugi. Jika kita ingin menjadi orang-orang yang menang/beruntung. Tuntutlah ilmu, amalkanlah, dan selalu nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.Jangan diam ketika melihat kemungkaran. Lakukan sesuatu, semampu anda. Bahkan sebagai rakyat kita tidak boleh membiarkan penguasa bertindak sewenang-wenang dan lalai dari ajaran agama. Menasehati penguasa dan pejabat pemerintahan bukanlah hal mudah, namun kita bisa melakukannya. Karena  beramar ma’ruf nahi munkar kepada mereka merupakan jihad yang besar. Rasulullah SAW bersabda:
"Jihad yang paling utama adalah perkataan di hadapan penguasa yang lalim"

(HR. Ibnu Majah dan Ahmad)Kewajiban Menerima Nasehat dengan Lapang Dada
Sekarang ini banyak di antara kita yang "bebal" apabila dinasehati (sayangnya, saya sendiri juga sering begitu), karena merasa sudah tahu, merasa sudah pintar. Padahal, kalau kita bercermin pada generasi salaf pendahulu kita, para shalihin senantiasa menasehati sulthan di zaman mereka. Itu sulthan lho... Nah memangnya jabatan/pangkat kita apa di hadapan Allah, kalau sudah merasa benar duluan kalau dinasehati?
Umar bin Khattab saat menjabat sebagai khalifah pernah dinasehati seorang wanita. Suatu hari Umar ra. Keluar dari mesjid bersama sahabatnya Al-Jarud. Mereka berpapasan dengan seorang wanita yang mengucapkan salam kepada Umar dan berkata, "Wahai Umar, dulu akulah yang menjagamu selagi kau masih kecil.
Di pasar Ukazh engkau bergelut dengan anak-anak lain. Tiada terasa waktu berlalu, kini engkau telah menjadi amirul mukminin. Bertakwalah kepada Allah dalam urusan rakyatmu. Ingatlah, siapa yang takut pada kematian, maka dia akan takut kepada apa yang belum dia dapatkan."
Mendengar kata-kata wanita itu Umar pun menangis. Al-Jarud yang berdiri di sampingnya marah dan berkata kepada wanita tersebut, "Hei, kau telah berbuat lancang kepada amirul mukminin dan membuat beliau menangis!"
Umar melarang Al-Jarud yang memarahi si wanita, "Biarkan dia Al-Jarud, tahukah engkau siapa wanita ini? Dia adalah Khaulah binti Hakim, wanita yang didengar Allah perkataannya dari atas langitNya. Demi Allah, Umar tentu lebih layak untuk mendengar kata-katanya."
Umar adalah contoh penguasa beriman yang mau menerina nasehat, kritik, dan teguran dari siapa pun dengan lapang dada. Sikap berjiwa besar seperti inilah yang patut kita teladani, terlepas dari posisi kita sebagai "orang biasa", dan terlebih lagi bagi para penguasa/pejabat.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, sudah jelaslah kalau agama Islam mengajarkan konsep kebebasan berbicara yang lebih lengkap dan memiliki koridor yang jelas dalam membangun akhlak umat yang lebih baik. Setiap perkataan sudah memiliki batasan (hukum) yang jelas, apakah perkataan tersebut dilarang, diperbolehkan, dianjurkan atau bahkan diwajibkan (diwajibkan = berdosa bagi yang tidak melakukannya padahal ada kesempatan). Yuk senantiasa mendekatkan diri kita kepada perkataan-perkataan yang diridhoi Allah. :

Ada Udang di balik Sedekah Itu Wajib


Dikisahkan Zaman Dahulu, Ada tiga orang pemuda yang sedang mengadakan perjalanan. Tiba-tiba mereka ditimpa oleh hujan, maka mereka berteduh di dalam sebuah gua. Celakanya tiba-tiba ada batu besar yang menggelinding menutupi gua tersebut, Maka salah satu mereka berkata kepada yang lain: "Demi Allah, tidak akan ada yang dapat menyelamatkan kita kecuali sifat IKHLAS kita, oleh karenanya, saya harap agar masing-masing kita berdoa kepada Allah dengan perantara amal sholeh yang kita kerjakan dengan penuh keikhlasan “.
Seorang dari mereka berdo'a: "Ya Allah, Engkau tahu bahwa dulu aku punya seorang pekerja yang bekerja padaku dengan imbalan 3 gantang padi. Tapi, tiba-tiba dia pergi dan tidak mengambil upahnya. Kemudian aku ambil padi tersebut lalu aku tanam dan dari hasilnya aku belikan seekor sapi. Suatu saat, dia datang kepadaku untuk menagih upahnya. Aku katakan padanya, 'Pergilah ke sapi-sapi itu dan bawalah dia'. Dia balik berkata, 'Upahku yang ada padamu hanyalah 3 gantang padi'. Maka aku jawab, 'Ambillah sapi-sapi itu, sebab sapi-sapi itu hasil dari padi yang tiga gantang dulu'. Akhirnya dia ambil juga. Ya Allah, bila Engkau tahu bahwa apa yang aku perbuat itu hanya karena mengharap ridhaMu, maka keluarkanlah kami (dari gua ini)." Tiba-tiba batu besar (yang menutupi gua itu) bergeser.
Seorang lagi berdo'a: "Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku mempunyai bapak-ibu yang sudah renta. Setiap malam aku membawakan untuk keduanya susu dari kambingku. Suatu malam aku datang terlambat pada mereka. Aku datang kala mereka sudah tidur lelap. Saat itu, isteri dan anak-anakku berteriak kelaparan. Biasanya aku tidak memberi minum buat mereka sehingga kedua orang tuaku terlebih dahulu minum. Aku enggan membangunkan mereka, aku juga enggan meninggalkan mereka sementara mereka butuh minum susu tersebut. Maka, aku tunggu mereka (bangun) sampai fajar menyingsing. Ya Allah, bila Engkau tahu bahwa hal tersebut aku kerjakan hanya karena takut padaMu, maka keluarkanlah kami (dari gua ini). Tiba-tiba batu besar itu bergeser lagi.
Yang lain lagi juga berdo'a: "Ya Allah, Engkau tahu aku mempunyai saudari sepupu (puteri paman), dia adalah wanita yang paling aku cintai. Aku selalu menggoda dan membujuknya (berbuat zina) tapi dia menolak. Hingga akhirnya aku memberinya (pinjaman) 100 dinar. (Jelasnya), dia memohon uang pinjaman dariku (karena dia sangat membutuhkan dan terpaksa), maka (aku jadikan hal itu sebagai jalan untuk mendapatkan kehormatannya). Maka aku datang kepadanya membawa uang tersebut lalu aku berikan kepadanya, akhirnya dia pun memberiku kesempatan untuk menjamah dirinya. Ketika aku duduk di antara kedua kakinya, dia berkata, 'Bertakwalah engkau kepada Allah, janganlah engkau merusak cincin kecuali dengan haknya'. Maka dengan segera aku berdiri dan keluar meninggalkan uang 100 dinar itu (untuknya). Ya Allah, bila Engkau tahu bahwa apa yang aku kerjakan itu hanya karena aku takut kepadaMu, maka keluarkanlah kami (dari gua ini)". Tiba-tiba bergeserlah batu itu sekali lagi, dan Allah pun mengeluarkan mereka . (HR. Al-Bukhari dan Muslim )
Sedekah memang harus ikhlash, tapi sebenarnya untuk ikhlash itu tidak rumit, gimana sih ikhlas dalam sedekah itu ? selama kita mengharap imbalan atau balasan hanya dari Allah SWT saja, ya itulah ikhlas. Tidak mengharap imbalan dalam bentuk apapun dari orang atau lembaga yang kita sedekahin, kalo minta didoakan ? ya boleh-boleh saja, kan berdoanya juga kepada Allah, yang membalas juga Allah.
Jadi kalo sedekah lalu kita minta macem-macem sama Allah itu boleh bahkan wajib, lho kok wajib ? lha iya, kalo gak minta sama Allah lalu minta sama siapa ? lho sedekah kok minta balasan ? orang gak sedekah saja boleh meminta apalagi sudah sering sedekah ya sangat-sangat boleh meminta.
Meminta dan berharap kepada Allah itu kata lainnya adalah berdo’a, masa berdo’a dilarang ? berdo’a itu wajib, lho kok wajib ! ya kalo orang gak pernah berdo’a,gak pernah meminta dan gak pernah berharap sama Allah SWT, berarti dia gak butuh dong sama Allah, Nabi dan Rosul saja berdo’a dan meminta sama Allah, masa kita ‘gak ?
Cuma seringkali orang berdebat soal ikhlas tidak ikhlas, sampai-sampai gak jadi ibadah gak jadi sedekah, dalihnya “ daripada tidak ikhlas, kan sia-sia nanti “. Padahal sebenarnya selama masih ada iman di dada kita, amal apapun yang kita perbuat pasti unsur ikhlas itu otomatis menyertainya. Apa sih yang diharapkan dari orang beriman ketika beramal ? kan Cuma balasan dari Allah saja tho ? nah semudah itulah ikhlash.
Dalam hal sedekah, sebenarnya perdebatan soal ikhlas itu hanya berlaku bagi para pemula saja, bagi para ahli sedekah ikhlas itu sudah otomatis, para ahli sedekah sudah berusaha naik ke tingkatan berikutnya : seberapa sering dan seberapa banyak karena mereka sudah menikmati dahsyatnya sedekah.
Suatu hari ada seorang peminta-minta datang kepada orang yang suka berdebat tentang ikhlas…….
“ pak, tolong mohon sedekahnya, saya kelaparan “
“ ntar deh, sekarang hati saya belum ikhlas “
“ Waduh, tolonglah pak, saya sudah hampir sekarat nih !”
“ yah, gimana lagi, hati saya belum ikhlas, ntar sedekah saya jadi sia-sia dong ! “

Beginilah orang yang suka debat dalil soal ikhlas, nunggu lebaran monyet dulu gak action-action. Celakanya kalo si pengemis keburu mati lalu orang tadi juga mendadak mati sebelum sempat ibadah, belum sempat sedekah, nah lho gimana tuh.
Sahabat, Seperti Kisah dalam hadits diatas, betapa sedekah itu memiliki kekuatan yang sangat dahsyat untuk menggerakkan Tangan Allah membantu kita yang sedang terbelenggu dalam masalah yang sangat berat yang tidak mampu kita selesaikan dengan tenaga dan fikiran kita. So…. Tetaplah selalu bersedekah walau hanya baru bisa dari yang tersisa

Bagaimana Menyambut Bulan Suci Ramadhan


Segala puji bagi Allah yang menjadikan Ramadhan sebagai penghulu bulan-bulan dan melipatgandakan pahala kebaikan di dalamnya. Shalawat beserta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw. yang telah diturunkan Al-Qur’an kepadanya sebagai petunjuk, rahmat, nasehat, dan penyembuh bagi manusia.Alangkah bahagianya kaum muslimin dengan kedatangan bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkahan, bulan Al-Qur’an, bulan ampunan, bulan kasih sayang, bulan doa, bulan taubat, bulan kesabaran, dan bulan pembebasan dari api neraka. Bulan yang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh segenap kaum muslimin. Bulan yang sebelum kedatangannya Rasulullah Saw. berdoa kepada Allah: “Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadan.” Bulan dimana orang-orang saleh dan para generasi salaf berdoa kepada Allah agar mereka disampaikan ke bulan Ramadhan enam bulan sebelum kedatangannya, Mualla bin al-Fadhl berkata: “Mereka (salaf) selama enam bulan berdoa kepada Allah supaya disampaikan ke bulan Ramadhan, dan berdoa enam bulan selanjutnya agar amalan mereka pada bulan Ramadhan diterima.” Kenapa mereka begitu bersungguh-sungguh memohon kepada Allah agar disampaikan ke bulan Ramadhan? Mari kita dengarkan sabda Rasulullah Saw. ketika beliau memberi kabar para sahabatnya dengan kedatangan bulan Ramadhan: "Ketika datang malam pertama dari bulan Ramadhan seluruh setan dibelenggu, dan seluruh jin diikat. Semua pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang terbuka. Semua pintu sorga dibuka hingga tidak ada satu pun pintu yang tertutup. Lalu tiap malam datang seorang yang menyeru: "Wahai orang yang mencari kebaikan kemarilah; wahai orang yang mencari keburukan menyingkirlah. Hanya Allah lah yang bisa menyelamatkan dari api neraka". (H.R.Tirmidzi). Rasulullah Saw. juga bersabda: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah telah mewajibkan di dalamnya puasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu langit, menutup pintu neraka, dan membelenggu setan-setan. Di dalamnya Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang diharamkan kebaikan malam itu maka ia sungguh telah diharamkan (dari kebaiakan).” (HR. Nasa’i dan Baihaki). Imam Ibnu Rajab al-Hanbali mengomentari hadits ini dengan perkataannya: “Hadits ini merupakan dasar dan dalil memberi ucapan selamat yang dilakukan kaum muslimin kepada muslimin lainnya dengan kedatangan bulan Ramadhan, bagaimana seorang mukmin tidak bergembira dengan dibukanya pintu sorga? Bagaimana seorang mukmin tidak bergembira dengan ditutupnya pintu neraka? Bagaimana orang yang berakal tidak bergembira dengan masa dimana setan-setan dibelenggu?” Hendaklah kita juga mencontoh para salaf dengan senantiasa berdoa kepada Allah agar disampaikan ke bulan Ramadhan yang penuh dengan berbagai macam keberkahan dan keutamaan tersebut.
Ramadhan adalah tamu istimewa. Adalah merupakan kewajiban bagi kita sebagai tuan rumah untuk menyambut kedatanganya dengan suka cita dan memuliakannya. Jika ada seorang presiden atau petinggi negara akan berkunjung ke rumah kita pasti kita akan direpotkan dengan berbagai persiapan untuk menyambutnya. Kita pasti akan menata dan memperindah rumah kita, menyiapkan makanan istimewa dan lain-lain. Ramadhan lebih dari sekedar presiden atau pejabat tinggi lain atau apa pun saja. Ramadhan adalah anugerah Allah yang luar biasa. Ramadhan adalah kesempatan untuk menyiapkan masa depan kita di dunia dan akhirat; oleh karenanya kita mesti mempersiapkan kehadirannya dengan persiapan yang paripurna agar kita bisa sukses meraih gelar takwa dan mendapat janji Allah yaitu ampunan dan bebas dari api neraka. Apa saja perkara yang harus dipersiapkan menjelang kedatangan tamu tersebut?
1) Niat yang sungguh-sungguh
Ketika Ramadhan menjelang banyak orang berbondong-bondong pergi ke pasar dan supermarket untuk persiapan berpuasa. Mereka juga mempersiapkan dan merencanakan anggaran pengeluaran anggaran untuk bulan tersebut. Tetapi sedikit dari mereka yang mempersiapkan hati dan niat untuk Ramadhan. Puluhan kali Ramadhan menghampiri seorang muslim tanpa meninggalkan pengaruh positif pada dirinya seakan-akan ibadah Ramadhan hanya sekedar ritual belaka, ssekedar ajang untuk menggugurkan kewajiban tanpa menghayati dan meresapi esensi ibadah tersebut, jika Ramadhan berlalu ia kembali kepada kondisinya semula.
Tancapkanlah niat untuk menjadikan Ramadhan kali ini dan selanjutnya sebagai musim untuk menghasilkan berbagai macam kebaikan dan memetik pahala sebanyak-banyaknya. Anggaplah Ramadhan kali ini sebagai Ramadhan terakhir yang kita lalui karena kita tidak bisa menjamin kita akan bertemu Ramadhan di tahun-tahun berikutnya. Tanamkan tekad yang disertai dengan keikhlasan untuk konsisten dalam beramal saleh dan beribadah pada bulan Ramadhan ini. Ingat sabda Rasulullah Saw.: “Barangsiapa yang puasa Ramadhan karena iman dan ikhlas maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu.”
2) Bertaubat dengan sungguh-sungguh
“Setiap manusia adalah pendosa dan sebaik-baik pendosa adalah yang bertaubat” demikian sabda Rasulullah Saw. seperti yang diwartakan Ahmad dan Ibnu Majah.
Di antara karunia Allah adalah selalu mengulang-ulang kehadiran momen-momen kebaikan. Ada momen yang diulang setiap pekan, bulan, tahun dan lain-lain. Ramadhan adalah salah satu dari momen tersebut yang selalu datang setiap tahun. Ketika seorang hamba tenggelam dalam kelalaian karena harta benda, anak istri, dan perhiasan dunia lain yang membuat dia lupa kepada Rabbnya, terbius dengan godaan setan, dan terjatuh ke dalam berbagai macam bentuk maksiat datang bulan Ramadhan untuk mengingatkannya dari kelalaiannya, mengembalikannya kepada Rabbnya, dan mengajaknya kembali memperbaharui taubatnya. Ramadhan adalah bulan yang sangat layak untuk memperbarui taubat; karena di dalamnya dilipatgandakan kebaikan, dihapus dan diampuni dosa, dan diangkat derajat. Jika seorang hamba selalu dituntut untuk bertaubat setiap waktu, maka taubat pada bulan Ramadhan ini lebih dituntut lagi; karena Ramadhan adalah bulan mulia waktu dimana rahmat-rahmat Allah turun ke bumi. Mana para pendosa? Mana orang-orang yang melampaui batas? Mana orang-orang yang selalu bermaksiat kepada Allah siang malam? Mana orang-orang yang membalas nikmat Allah dengan maksiat, memerangi Allah di bumi-Nya, dan menentangnya dalam kekuasan-Nya? Segeralah bertaubat! Karena tak satu pun dari kita yang bersih dari dosa dan bebas dari maksiat. Pintu taubat selalu terbuka dan Allah senang dan gembira dengan taubat hambanya. Taubat yang sungguh-sungguh atau taubat nasuha adalah dengan meninggalkan maksiat yang dilakukan, menyesali apa yang telah dilakukan, dan berjanji untuk tidak kembali mengulangi maksiat tersebut, dan jika dosa yang dilakukannya berkaitan dengan hak orang lain hendaknya meminta maaf dan kerelaan dari orang tersebut.
3) Mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan puasa dan ibadah Ramadhan lain
“Menuntut ilmu wajib setiap muslim” (HR. Ibnu Majah). Ilmu yang Rasulullah Saw. maksudkan dalam hadits ini adalah ilmu yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah yang Allah wajibkan kepada setiap hamba. Setiap muslim wajib mempelajari ilmu tersebut; karena sah atau tidaknya ibadah yang dilakukannya tergantung dengan pengetahuannya tersebut. Seorang yang ingin melakukan shalat wajib mengetahui syarat-syarat atau rukun-rukun atau hal-hal yang membatalkan shalat dan lain-lainya, agar shalatnya sesuai dengan tuntutan agama. Begitu juga bulan Ramadhan di bulan ini Allah mewajibkan kepada setiap muslim yang mampu untuk berpuasa. Maka sudah menjadi kewajiban setiap muslim untuk membekali dirinya dengan hal-hal yang berkaitan dengan syarat-syarat dan rukun-rukun puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, hal-hal yang dimakruhkan dan dibolehkan dalam puasa, hal-hal yang membatalkan puasa dan lain-lain supaya puasa yang dilakukannya sesuai dengan tuntunan syariah dan perbuatannya tidak sia-sia. Di samping pengetahuan yang berkenaan dengan puasa, pengetahuan-pengetahuan lain yang berkaitan dengan Ramadhan juga perlu seperti anjuran-anjuran, prioritas-prioritas amal yang harus dilakukan dalam Ramadhan, dan lain-lain agar setiap muslim dapat mengoptimalkan bulan ini sebaik mungkin.
4) Persiapan fisik dan jasmani
Menahan diri untuk tidak makan dan minum seharian penuh selama sebulan tentu memerlukan kekuatan fisik yang tidak sedikit, belum lagi kekuatan yang dibutuhkan untuk menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan shalat tarawih dan shalat sunnah lainnya, ditambah kekuatan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an dan beri’tikaf selama sepuluh hari di akhir Ramadhan. Kesemua hal ini menuntut kita selalu dalam kondisi prima sehingga dapat memanfaatkan Ramadhan dengan optimal dan maksimal. Melakukan puasa sunnah pada sebelum Ramadhan adalah salah satu cara melatih diri untuk mempersiapkan dan membiasakan diri menghadapi Ramadhan. Oleh karenanya Rasulullah Saw. mencontohkan kepada umatnya bagaimana beliau memperbanyak puasa sunnah pada bulan Sya’ban, sebagaimana yang diwartakan Aisyah: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah Saw. berpuasa selama sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa (sunah) lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (Muttafaq Alaih)
Inilah diantara hal-hal yang mesti dipersiapkan untuk menyambut datangnya bulan kesabaran ini.

Cara Membenci yang Baik


Lho... Masa membenci bisa baik?? Bukankah membenci sifat buruk yang dilarang?
Untuk mengetahuinya, yuk kita teladani apa yang sudah diajarkan Allah dan RasulNya...
Bolehkah Membenci?
"Tali iman yang paling kuat adalah mencintai karena Allah dan membenci karena Allah." (HR. At-Tirmidzi)
"Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna imannya" (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Dari dalil-dalil di atas maka jelaslah, bahwa belum sempurna iman seorang muslim kalau dia hanya sanggup mencintai atau menyukai saja. Bahkan benci bukan hanya diperbolehkan, justru "kemampuan membenci" adalah suatu kewajiban bagi orang yang mengaku mengimani ajaran Islam.
Siapa Saja dan Sampai Kapan yang Boleh Kita Benci?
Pada dasarnya, kita berkewajiban membenci apa saja yang dibenci Allah, secara menerus dan penuh komitmen.
"Allah membenci tiga perkara yaitu mengumpat, berjudi dan membazirkan uang." (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)
Masih banyak contoh lainnya, namun dari satu hadits saja dapat kita ambil kesimpulan:
1. Semua yang dibenci Allah dan RasulNya wajib kita benci juga.
2. Yang dibenci adalah sifat / perbuatan / perkataannya.
3. Tidak membenci orangnya secara pribadi. Karena yang boleh dan wajib kita benci hanya sifat/perbuatannya, maka wajib pula bagi kita memaafkan orang yang telah berlepas diri dari sifat tersebut.
"Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. An-Nuur: 22)
Jadi saat ada orang yang kita benci berhenti melakukan keburukan itu, dan meminta maaf kepada kita, sebenarnya kitalah yang lebih membutuhkan maaf itu, karena dengan memaafkannya akan membuka pintu ampunan dari Allah. Sedangkan sudah tak terhitung lagi betapa banyak dosa yang telah kita lakukan.
4. Kebencian terhadap sifat tersebut bersifat permanen. Kita diwajibkan memaafkan orang yang berbuat salah, namun kita harus tetap membenci perbuatan yang salah itu. Allah dan rasulNya tidak pernah mengubah hal-hal yang wajib dicintai maupun dibenci dari sejak penciptaan alam semesta sampai hari Kiamat. Allah senantiasa mencintai ahli syukur, dan senantiasa membenci maksiat. Tidak ada "masa promo" di mana maksiat diperbolehkan. Dan kewajiban kita pula untuk tetap konsisten.
Introspeksi Diri
Dalam membenci, yang paling penting adalah kita harus menanyakan pada diri kita sendiri: apakah sifat-sifat yang dibenci itu ada dalam diri kita sendiri?
Bila masih ada, maka seharusnya kita senantiasa merasa malu apabila masih ada orang yang menyukai kita apalagi Allah masih mencurahkan banyak nikmatNya kepada kita, karena hakikatnya sifat-sifat yang kita miliki tadi termasuk yang wajib dibenci.
Maka dengan menyadari hal itu, selain mengingatkan orang lain dengan cara yang santun, kita wajib memperbaiki sifat-sifat buruk dalam diri kita karena:
"Allah tidak mengubah kondisi suatu kaum sampai mereka mengubahnya sendiri" (QS Al-Ra'd 11

ADA YANG INGAT WAJAH BOBOHO SEKARANG?

Masih inget wajah Bo Bo Ho? Seorang bocah mandarin yang dulu memerankan film laga yang selalu bersama temannya, Shi Xiao Long. Bo Bo Ho yang memiliki nama asli Hao Shaowen ini diterima di Department of Transportation Management of Taiwan's Tamkang University . Agar dapat membayar uang kuliah, Hao Shaowen bekerja di toko es krim. Dengan rendah hati ia mengatakan ia ingin belajar tentang Manajemen transportasi dan mengaplikasikannya. Sekitar tahun 1990an film itu banyak diluncurkan. Nah film itu sendiri biasanya tampil saat liburan tiba. Sekarang, kita lihat bersama-sama bagaimana wajah Bo Bo Ho saat ini, yang dulunya Gendut dan menggemaskan itu? Serta temannya tentu saja.

Bo Bo Ho dulu!!



Bo Bo Ho sekarang!!



Bo Bo Ho saat bekerja di toko eksrim!!



Hao Shaowen (Bo Bo Ho) masih single saat ini, saat ditanya apakah dia iri , partnernya dulu, Shi Xiaolong, menjadi aktor lagi setelah lulus dari SMU amerika, dia hanya menjawab dia tidak iri, dan dia tak akan jadi aktor lagi.

msh inget kan, tmn nya yg satu lg yg ini?!

Shi Xiaolong dulu
!!



Shi Xialong sekarang!!



Setelah lima tahun belajar di Professional Children ' s School, Shi Xiao Long (Aston Chen), 20, telah lulus dari The New York College, Juni 2008, dan telah kembali ke China.

Shi Xiao Long menampilkan wushu saat pesta kelulusan, segera Soon Shi Xiao Long akan melakukan action thriller (Huo Xian Zhui Zong) untuk CCTV Movie Channel. Project ini mengambil waktu di tahun 1930 Shanghai , dan Shi Xiao Long akan menjadi polisi Trainee. Pastinya , Shi Xiao Long berkeinginan untuk menembus Hollywood. nasib manusia gak ada yg tau…ternyata bo bo ho skrg…nasib..nasib…

Bo Bo Ho & Shi Xialong!!



nih gan ane tambahin, nih om yg suka maen bareng ama Bo Bo Ho & suka di jailin ama Bo Bo Ho, klo gk ada dy kurang seru gan, kocak hbs soalnya dy!!

Minggu, 25 Maret 2012

Buah Manis Berbaik Sangka Pada Allah

Buah Manis Berbaik Sangka Pada AllahSaudara, terkadang kita tidak menyadari mengapa hidup yang kita jalani ada kalanya terasa rumit. karena manusia memang tidak akan pernah terlepas dari ujian dan cobaan selama di masih diberikan nafas untuk terus hidup oleh Yang Maha Pemberi Hidup. Namun tidak selayaknya kerumitan hidup yang kita alami justru akan membuat pandangan kita terhadap masa depan menjadi sempit. Mengeluh dan merasa berat dengan beban hidup yang kita pikul sebenarnya adalah awal usaha kita untuk lebih memperberatnya. Ibarat dua orang yang sedang berjalan di bawah terik sinar matahari sambil memikul tas berukuran besar yang memiliki muatan yang cukup berat, meraka berdua memiliki kecepatan yang sama dalam berjalan serta jarak yang sama pula yang harus mereka tempuh. Tapi mengapa salah satu dari kedua orang tersebut mampu menyelesaikan perjalanannya dengan mudah, sedangkan yang satu lagi malah terlihat berat dan penuh keluhan untuk menyelesaikannya???

Ternyata jawabannya adalah, orang yang dengan mudah menyelesaikan perjalanan tersebut tidak sepenuhnya terfokus pada tempat yang ia tuju, akan tetapi ia menyelingi perjalanannya dengan memperhatikan apa yang ada di sekelilingnya, sehingga tanpa sadar ia sudah sampai di tempat tujuannya. Sedangkan orang yang merasa berat untuk menempuh perjalanan tersebut disebabkan karena ia terlalu fokus terhadap tujuannya, sampai pada saat kepenatan dalam pikirannya mulai muncul maka yang akan ia rasakan adalah bosan dan putus asa, dan akhirnya ia mulai merasa tidak sanggup untuk menyelesaikan perjalanan tersebut.

Begitu juga dengan hidup, ketika suatu ujian atau cobaan datang menghampiri hidup kita dan menguji keimanan kita, seharusnya kita masih mampu melihat sekeliling kita. Bahwa masih banyak orang yang memiliki beban hidup yang jauh lebih berat dari pada yang kita pikul, sehingga tanpa kita sadari beban yang kita rasakan akan jauh terasa ringan. Pola pikir semacam itu akan memberi dampak bertambahnya rasa syukur kita kepada Allah -Ta'ala-, yang dengan itu perlahan-lahan pintu penyelesaian itu akan terbuka. Karena rasa syukur yang kita tanamkan pada diri kita sebenarnya adalah suatu sikap positive yang kita kirimkan kepada segala sesuatu yang ada di sekitar kita, sehingga dengan izin Allah semua yang ada di sekitar kita akan dirancang untuk mempermudah urusan kita.

Dan salah satu faktor yang mendorong timbulnya rasa syukur kita pada Allah adalah berbaik sangka atau husnudzon terhadap ketentuan Allah. Karena dengan hal itulah kita dapat berfikir bahwasanya dibalik semua permasalahan yang Allah berikan kepada kita, ada sebuah hikmah yang ingin Allah tampakkan dihadapan kita. Dan terlepas dari segala kemudahan yang telah Allah janjikan setelah kesulitan, maka hikmah adalah sebuah kenikmatan yang lebih utama, karena dengan mengetahui hikmah dari sebuah ujian hidup kita dapat mengerti hakikat hidup yang dirancang Allah untuk kita, dan jika kita telah mengetahui apa hakikat hidup itu, InsyaALLAH kita dapat lebih bijak dalam menghadapi berbagai macam persoalan kehidupan.

Allah -Ta'ala- pun memerintahkan kita agar senantiasa berhusnudzon kepadaNya, sebagaimana sabda Rasulullah dalam sebuah hadits qudsi:

قال رسول الله صلى الله عليه و سلم :( قال الله تعالى) انا عند ظن عبدى

Artinya : Rasulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda : (Allah -Ta'ala- Berfirman)"Aku tergantung pada prasangka hambaKu...."

Maknanya ialah jika kita menaruh prasangka yang baik kepada Allah,maka InsyaALLAH, Allah akan memberikan kemudahan atas segala permasalahan yang kita hadapi.

Sadaraku, satu hal yang perlu kita sadari dan kita yakini,suatu masalah yang datang menghampiri hidup kita sebenarnya adalah sebuah proses yang dirancang oleh Allah untuk menaikkan derajat kita di mataNya apabila kita menyikapinya dengan senantiasa baik sangka kepada Allah. Ibarat seorang anak yang sedang belajar di sebuah sekolah, ia tidak akan pernah merasakan nikmatnya naik kelas jika ia tidak menjalani ujian kenaikan kelas. Begitu pula dengan hidup kita, jika Allah menginginkan hambanya menjadi manusia yang memiliki derajat yang lebih mulia disisiNya,maka Allah akan menguji kita terlebih dahulu sebelum memberikan kesempatan pada kita untuk memetik manisnya kehidupan setelah melewati berbagai macam ujian.

TANAMAN TERUS MENUNJUKKAN KUASA-NYA

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Tanaman Terus Menunjukkan Kuasa-NyaSatu lagi tambahan pada taktik cerdas yang digunakan oleh tanaman yang telah ditemukan hingga saat ini, tanaman mampu untuk menipu serangga musuhnya dan bahkan menggunakan taktik itu dengan cara yang sangat baik. Untuk ini mereka menggambar pola seperti seorang seniman yang sangat berbakat, atau menghasilkan parfum atau hormon pembunuh seperti seorang ahli kimia. Kompleksitas dari perilaku ini sangat menakjubkan. TAPI HATI-HATI! tanaman ini bahkan tidak punya otak. mereka bahkan tidak mempunyai kemampuan untuk berpikir atau bahkan organ-organ untuk merasakan pola dan bebauan yang mereka tiru. Perilaku yang ajaib ini menunjukan pada kita bahwa Tuhan kita yang Mahakuasa menjaga dan mengontrol segalanya.

Penelitian pertama tentang tanaman adalah tentang pola peniruan. Pola dari ulat, semut dan kumbang daun telah ditemukan pada tanaman yang telah diperiksa. Sebuah benih bermantel menyerupai seekor ulat dan bentuknya dan pola yang ada padanya. Beberapa pola pada tubuh tanaman terlihat seperti kutu, dimana menandakan layaknya kehidupan yang membahayakan. Semua pola ini bekerja sebagai sebuah sinyal tipuan melawan serangga musuhnya. Tanaman-tanaman itu terlihat seperti mereka terkena penyakit dan memberi kesan bahwa ia saat ini bisa menyebarkan penyakit bagi serangga lain disekitarnya. Serangga-serangga yang bertemu dengan tanaman ini dengan cepat akan kehilangan ketertarikannya untuk menyerang tanaman ini. Mereka akan pindah ke tanaman lain seperti seakan mereka tidak beruntung untuk berbagi sumber makanannya dengan serangga lain.

Teknik pintar untuk bertahan ini sangat efektif melawan binatang yang lebih besar seperti rusa. Rusa tidak akan datang dan menggigit tanaman dengan penutup seperti ini seandainya serangga tipuan pada tanaman itu menggigit dan mengganggu rusa itu. ilmuwan bernama Simcha Lev-Yadun dan Moshe Inbar dari Universitas Haifa Oranim menyatakan bahwa mereka telah menemukan setengah lusin tipe-tipe tanaman yang memperdaya hanya di Israel.

Lev-Yadun mengatakan bahwa tanaman-tanaman ini sangat sempurna yang bahkan mereka bisa menipu manusia dengan peniruan. Bahkan seorang temannya yang melihat gambarnya tidak menyadari bahwa ini adalah tanaman dan bukan serangga, walaupun ia adalah seorang ilmuwan. (Harun Yahya, The Miracle of Creation in Plants).

Tanaman Terus Menunjukkan Kuasa-NyaSebuah chamomile dari keluarga xanthiun trumarium membuat dirinya tampil seperti telah dirusak oleh tentara semut. Serangan dari semut dalam sebuah bala tentara bisa menghabisi banyak hewan lainnya. jadi dengan faktor intimidasi semut, tanaman menggunakan cara ini untuk melawan hewan-hewan. beberapa tanaman juga diketahui menghasilkan nektar khusus yang mengundang semut, bertujuan untuk keuntungan menghindari semut.

Lev-Yadun mengatakan "Saya yakin di sana ada ribuan jenis tanaman yang mengimitasi serangga." Tapi bagaimana perilaku pintar ini bisa terjadi pada permukaan tanaman? mungkinkah tanaman telah menemukan dan mengembangkan taktik ini dengan sendirinya? dari manakah tanaman yang tidak memiliki mata ini bisa meniru pola dari serangga?

Tentunya, taktik rumit ini, sistem cerdas dan efektif ini tidak terjadi pada tanaman dengan kebetulan. lebih jauh, tidak ada kebetulan bisa menghasilkan sebuah sistem cerdas yang rumit. Ini adalah bukti nyata bahwa perilaku ini adalah inspirasi dari ALLAH yang Mahakuasa. ALLAH mengontrol segalanya yang hidup dan tidak hidup, setiap momennya dan pemilik dari segalanya di alam semesta.

لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا فِيهِنَّ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Artinya : "Milik ALLAH kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS al-Maidah : 120)

#Sumber
HarunYahya.com

KEAJAIBAN HUJAN

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Keajaiban HujanHujan merupakan salah satu perkara terpenting bagi kehidupan di muka bumi. Ia merupakan sebuah prasyarat bagi kelanjutan aktivitas di suatu tempat. Hujan–yang memiliki peranan penting bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia–disebutkan pada beberapa ayat dalam Al-Qur’an mengenai informasi penting tentang hujan, kadar dan pengaruh-pengaruhnya.

Informasi ini, yang tidak mungkin diketahui manusia di zamannya, menunjukkan kepada kita bahwa Al-Qur’an merupaka kalam Allah. Sekarang, mari kita kaji informasi-informasi tentang hujan yang termaktub di dalam Al-Qur’an.

Kadar Hujan

Di dalam ayat kesebelas Surat Az-Zukhruf, hujan dinyatakan sebagai air yang diturunkan dalam “ukuran tertentu”. Sebagaimana ayat di bawah ini:

الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ مَهْدًا وَجَعَلَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلًا لَّعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (QS. Az-Zukhruf : 11)

“Kadar” yang disebutkan dalam ayat ini merupakan salah satu karakteristik hujan. Secara umum, jumlah hujan yang turun ke bumi selalu sama. Diperkirakan sebanyak 16 ton air di bumi menguap setiap detiknya. Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi setiap detiknya. Hal ini menunjukkan bahwa hujan secara terus-menerus bersirkulasi dalam sebuah siklus seimbang menurut “ukuran” tertentu.

Pengukuran lain yang berkaitan dengan hujan adalah mengenai kecepatan turunya hujan. Ketinggian minimum awan adalah sekitar 12.000 meter. Ketika turun dari ketinggian ini, sebuah benda yang yang memiliki berat dan ukuran sebesar tetesan hujan akan terus melaju dan jatuh menimpa tanah dengan kecepatan 558km/jam. Tentunya, objek apapun yang jatuh dengan kecepatan tersebut akan mengakibatkan kerusakan. Dan apabila hujan turun dengan cara demikian, maka seluruh lahan tanaman akan hancur, pemukiman, perumahan, kendaraan akan mengalami kerusakan, dan orang-orang pun tidak dapat pergi keluar tanpa mengenakan alat perlindungan ekstra. Terlebih lagi, perhitungan ini dibuat untuk ketinggian 12.000 meter, faktanya terdapat awan yang memiliki ketinggian hanya sekitar 10.000 meter. Sebuah tetesan hujan yang jatuh pada ketinggian ini tentu saja akan jatuh pada kecepatan yang mampu merusak apa saja.

Namun tidak demikian terjadinya, dari ketinggian berapapun hujan itu turun, kecepatan rata-ratanya hanya sekitar 8-10 km/jam ketika mencapai tanah. Hal ini disebabkan karena bentuk tetesan hujan yang sangat istimewa. Keistimewaan bentuk tetesan hujan ini meningkatkan efek gesekan atmosfer dan mempertahankan kelajuan tetesan-tetesan hujan krtika mencapai “batas” kecepatan tertentu. (Saat ini, parasut dirancang dengan menggunakan teknik ini).

Tak sebatas itu saja “pengukuran” tentang hujan. Contoh lain misalnya, pada lapisan atmosferis tempat terjadinya hujan, temperatur bisa saja turun hingga 400oC di bawah nol. Meskipun demikian, tetesan-tetesan hujan tidak berubah menjadi partikel es. (Hal ini tentunya merupakan ancaman mematikan bagi semua makhluk hidup di muka bumi.) Alasan tidak membekunya tetesan-tetesan hujan tersebut adalah karena air yang terkandung dalam atmosfer merupakan air murni. Sebagaimana kita ketahui, bahwa air murni hampir tidak membeku pada temperatur yang sangat rendah sekalipun.

Pembentukan Hujan

Bagaimana hujan terbentuk tetap menjadi misteri bagi manusia dalam kurun waktu yang lama. Hanya setelah ditemukannya radar cuaca, barulah dapat dipahami tahapan-tahapan pembentukan hujan. Pembentukan hujan terjadi dalam tiga tahap. Pertama, “bahan mentah” hujan naik ke udara. Kemudian terkumpul menjadi awan. Akhirnya, tetesan-tetesan hujan pun muncul.

Tahapan-tahapan ini secara terperinci telah tertulis dalam Al-Qur’an berabad-abad tahun lalu sebelum informasi mengenai pembentukan hujan disampaikan:

اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ ۖ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ

“Allah, dialah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal: lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambanya yang di kehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (QS. Ar-Rum : 48)

Sekarang, mari kita lihat pada tiga tahapan yang disebutkan dalam Al-Qur’an:

Tahap Pertama : “ Allah, dialah yang mengirimkan angin…..”

Keajaiban Hujan
Gelembung-gelembung udara yang tidak terhitung jumlahnya dibentuk oleh buih-buih di lautan yang secara terus-menerus pecah dan mengakibatkan partikel-partikel air tersembur ke udara menuju ke langit. Partikel-partikel ini –yang kaya akan garam– kemudian terbawa angin dan bergeser ke atas menuju atmosfer. Partikel-partikel ini (disebut aerosol) membentuk awan dengan mengumpulkan uap air (yang naik dari lautan sebagai tetesan-tetesan oleh sebuah proses yang dikenal dengan “JebakanAir”) di sekelilingnya.

Tahap Kedua : “…..lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadi bergumpal-gumpal…..”

Awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekitar kristal-kristal garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena tetesan-tetesan air di sini sangat kecil (dengan diameter antara 0,01-0,02 mm), awan mengapung di udara dan menyebar di angkasa. Sehingga langit tertutup oleh awan.

Tahap Ketiga : “….lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun.”

Partikel-partikel air yang mengelilingi kristal-kristal garam dan partikel-partikel debu mengental dan membentuk tetesan-tetesan hujan. Sehingga, tetesan-tetesan tersebut, yang menjadi lebih berat dari udara, meninggalkan awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.

Setiap tahap dalam pembentukan hujan disampaikan dalam Al-Qur’an. Terlebih lagi, tahapan-tahapan tersebut dijelaskan dalam runtutan yang benar. Seperti halnya fenomena alam lain di dunia, lagi-lagi Al-Qur’an lah yang memberikan informasi yang paling tepat tentang fenomena ini, selain itu, Al-Qur’an telah memberitahukan fakta-fakta ini kepada manusia berabad-abad sebelum sains sanggup mengungkapnya.

#Sumber
HarunYahya.com

WAHAI MUSLIMAH, UNRUK APA KAMU BERJILBAB?

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, والصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :


Maka begitulah Allah dalam menghargai wanita, Allah perintahkan mereka untuk menutup aurat agar mereka terlihat rapi dan sopan serta tidak menjadi sumber fitnah bagi kaum laki-laki seperti wanita-wanita yang mengobral auratnya. Maka tidakkah kalian mau wahai ukhti Allah perlakukan sperti itu…karena sungguh hati orang2 yg beriman akan selalu condong pada mereka yang senantiasa menutup auratnya untuk mereka jadikan pasangan hidupnya, sedangkan orang2 yang hatinya rusak mereka akan mencari sebaliknya bukan untuk mereka nikahi tapi untuk mereka coba layaknya mencoba dan mengotak-atik sampel barang di sebuah toko jika sudah merasa tak cocok maka barang itupun akan ditinggalnya.

Maka dari itu wahai saudariku perbaikilah niatmu dalam memakai jilbab jadikan ia semata-mata untuk Allah sebagai rasa syukurmu terhadapNya atas rahmatNya sehingga ia menghargaimu sebagai seorang wanita, dan janganlah engkau berfikir seperti fikirannya orang2 kafir yang menganggap bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri dan mereka berhak melakukan apapun terhadap tubuh mereka sendiri, tapi ingatlah bahwa islam itu memiliki hukum termasuk hukum pakaian-pakaian seorang muslimah, pandangannya dan cara bicaranya, maka barang siapa yang ridho karena Allah dengan menjadi seorang muslimah serta ta’at kepada Nabi Muhammad hendaknya ia berkata terhadap smua perintah Allah “ sami’na wa ‘atho’na “ kami dengarkan dan kami taati.

Allah berfirman : “ dan tidaklah patut bagi laki-laki yang beriman dan perempuan yang beriman apabila Allah dan Rosulnya telah menetapkan sebuah ketetapan akan ada bagi mereka pilihan ( yang lain) tentang urusan mereka dan barang siapa yang mendurhakai Allah maka ia telah sesat dengan kesesatan yang nyata…”. QS Al Ahzab : 36

Sekali lagi wahai saudariku niatkanlah ia semata-mata karena Allah bukan karena yang lainnya…dan disini ada beberapa alasan yang kadang mendasari seorang muslimah untuk memakai jilbab (kerudung)

- karena mode ;

Memakai jilbab yang “gaul” sudah menjadi tren saat ini sehingga banyak dari kaum hawa yang tertarik memakai jilbab model seperti ini dan jika ditanya mengapa memakai jilbab (kerudung) ? loh inikan gaul, ini tren saat ini…jawabnya !.

- Ikut-ikutan artis ;

Alhamdulillah sudah ada beberapa artis yang mulai memakai jilbab walaupun itu sebatas jilbab yang “gaul” kata orang , tp sangat disayangkan banyak dari kaum muslimah yang memakai kerudung hanya sekedar ikut-ikutan artis dan bukan karena Allah, mungkin karena dia nge-fans dengan artis itu atau hanya ingin terlihat cantik dengan memakai jilbab seperti para artis.

- Karena sekolah mewajibkan berjilbab ;

memakai jilbab di sekolah sangatlah bagus namun yang menyedihkan ketika liburan tiba atau jam sekolah sudah berakhir tak sedikit dari para siswi yang melepas jilbabnya dan setelah diselidiki ternyata mereka memakai jilbab karena sekolah mewajibkan untuk seperti itu, walaupun tidak sedikit dari mereka yang ikhlas karena Allah. pesantren dan madrasah-madrasah aliah adalah contoh dari sekolah-sekolah yang mewajibkan jilbab.

- Karena pacar ;

Karena pacar bisa dikatakan beragama maka sang wanitapun harus menyesuaikan sehingga yang tadinya tidak berjilbab kini dengan rajinnya memakai jilbab, namun ketika putus dengan sang kekasih iapun kembali ke “tabi’at” asalnya (tidak berjilbab). Ini adalah kenyataan yang pahit yang kerap kita temui di masyarakat kita saat ini.

- Karena tuntutan pekerjaan ;

Seperti bekerja di bank-bank syari’ah misalnya, syukur Alhamdulillah klo bisa konsisten.

- Karena suami ;

Suami memerintah istrinya untuk mengenakan jilbab mau tidak mau sang istri harus patuh terhadap perintah suami walaupun sedikit terpaksa.

Itulah beberapa alasan yang kadang mendasari seorang wanita untuk memakai jilbab dan sebaik-baiknya mereka adalah orang yang ikhlas dalam memakainya karena Allah, para Ulama menyebutkan 2 (dua) syarat diterimanya amalan seorang hamba yang semuanya tersimpulkan atau terambil dari 2 kalimat syahadat yang berbunyi “ Asyhadu Alla Ilaaha Illallaah, Muhammadan Rosulullaah” yaitu ; Ikhlas, yang terambil dari syahadat yang pertama yaitu syahadat kapada Allah, Rosulullah Shollallahu Alaihi Wasallam juga bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab :

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لكل اِمْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya : "Sesungguhnya setiap amalan tergantung niatnya. dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkan." (HR Muslim dan Abu Daud)
kemudian yang kedua ; sesuai dengan ajaran Rosul bukan mengada-ada dalam permasalahan agama seperti apa yang dilakukan oleh para Ahlu bid’ah, syarat yang ke dua ini terambil dari syahadat yang ke dua yaitu syahadat kepada Nabi, Rosulullah juga bersabda : “ barangsiapa yang mengerjakan sebuah amalan yang tidak berdasarkan ajaran kami maka amalannya tertolak “.Semoga Allah senantiasa menjadikan kita termasuk orang-orang yang senantiasa ikhlas dalam melaksanakan semua perintahNya dan menjadikan kita senantiasa istiqomah dalam ajaran NabiNya….

Jumat, 23 Maret 2012

Bola pingpong ajaib.mp4

BELAJAR SULAP KARTU SEDERHANA 2


Berikut ini adalah cara belajar sulap kartu:
Untuk menguasai sulap kartu, terlebuh dahulu kita harus menguasai cara memgang kartu. Secara umum, cara memegang kartu dibedakan menjadi 2, yaitu:
* MECHANIC GRIP

    Ini merupakan cara standar memegang kartu. Caranya: pegang kartu dengan menggunakan tangan kiri, letakkan jari telunjuk pada bagian atas kartu. Letak ibu jari berada di samping kiri dan jari tengah hingga kelingking berada pada sisi kanan kartu untuk menjaga supaya kartu tidak jatuh


* BIDDLE GRIP

    Ini juga merupakan cara standar dalam memegang kartu. Cara memegang kartu model biddle grip adalah: pegang kartu dengan menggunakan tangan kanan. Ibu jari memegang bagian bawah kartu, sedangkan jari tengah-jari manis-jari kelingking berada pada bagian atas kartu. Sedangkan jari telunjuk berada di bagian atas tengah kartu dengan posisi jari ditekuk ke dalam.



Selain harus menguasai cara memegang kartu, kita juga harus menguasai cara membagi kartu. Diantaranya adalah cara membagi kartu menjadi 2 bagian. Berikut ini adalah 2 teknik dalam membagi kartu menjadi dua bagian:

# SWIVEL CARD

    Ini adalah teknik membagi kartu menjadi 2 bagian dan kemudian menumpuknya kembali. Caranya adalah sebagai berikut:
    Pegang kartu dengan menggunakan teknik biddle grip
    Dengan jari telunjuk, ambil sebagian kartu dari bagian atas dengan jari telunjuk
    Ibu jari tangan kiri mengambil kartu yang terpotong di tangan kanan tadi dan menarik sebagian kartu tersebut ke tangan kiri
    Setelah itu, tumpuk kartu di sisi tangan kanan ke tangan kiri.


# SWING CARD

    Pegang kartu dengan menggunakan teknik bidle grip
    Potong bagian kartyu dengan menggunakan ibu jari tangan kiri dan jari telunjuk tangan kanan menjadi tumpuannya
    Putar perlahan - lahan ke depan dan jatuhkan di tangan kiri
    Setelah itu, tumpuk kartu sisa di tangan kanan ke tangan kiri.



Teknik lain yang juga harus dikuasai dalam sulap kartu diantaranya adalah:

# CARA MEMBENTUK KARTU MENJADI SEPERTI KIPAS / FLOURISH

    Pegang kartu dengan tangan kiri
    Jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis di bagian muka kartu dan jempol di belakang kartu
    Dengan jempol tangan kanan berada di sudut kiri atas kartu sambil digerakkan melebar atau melingkar ke arah kanan sehingga membentuk seperti kipas kartu


# MERUBAH WARNA KARTU

    Pegang satu pak kartu dengan menggunakan teknik mechanical grip di tangan kiri
    Tutup bagian atas kartu dengan telapak tangan kanan sambil secara perlahan kartu yang berada di atas dimajukan sedikit tanpa terlihat
    Tarik tangan kanan ke belakang sambil telapak tangan bagian bawah menarik  kartu kedua dari atas agar menempel di tangan kita
    Kemudian letakkan kartu kedua dari atas pada kartu yang paling atas bersamaan dengan gerakan maju tangan kanan kita ke posisi semula

BELAJAR SULAP KARTU SEDERHANA

Sulap hanyalah sebuah trik. Sebuah permainan sulap akan terlihat menarik jika kita tidak mengetahui trik yang tersembunyi di dalamnya. Sebaliknya, sulap tidak akan menarik jika kita sudah tau cara bermainnya. Kali ini SEBUAH BLOG akan mengajarkan sebuah trik sulap sederhana yang mungkin cukup menarik untuk dimainkan dengan teman-teman Anda. Tentunya dengan catatan, teman Anda tidak tau triknya. Karena Chriss Angel sekalipun, jika triknya terbongkar maka sulap yang dimainkannya tidak akan menarik. Sebelum kita belajar triknya, sebelumnya akan dijelaskan dulu bagaimana cara bermainnya.
ATURAN MAIN :
1) Pertama-tama, Anda membawa satu paket kartu yang sudah dibagi menjadi dua bagian. Satu paket kartu berjumlah 52, jadi bagilah kartu menjadi masing-masing berjumlah 26.
2) Selanjutnya, mintalah dua orang teman Anda untuk mengocok kartu tersebut. Jadi, di sini masing-masing dari teman Anda tersebut mendapat 26 kartu.
3) Kemudian, ambil kartu yang sudah dikocok dan letakkan di tangan kanan dan kiri Anda.
4) Mintalah kedua teman Anda untuk mengambil satu buah kartu. Salah satu teman Anda mengambil dari tumpukkan kartu yang di tangan kanan dan yang satunya lagi mengambil salah satu kartu dari tumpukkan yang ada di tangan kiri.
5) Setelah itu, mintalah teman Anda untuk mengingat kartu yang diambil dan tidak boleh ditunjukkan kepada Anda.
6) Terakhir, mintalah dua teman Anda untuk meletakkan kembali kartu di tumpukkannya masing-masing dan kocok kembali kartunya. Di sini, kedua teman Anda sama-sama mengocok kartu. Setelah selesai, letakkan kembali di tangan kanan dan kiri Anda.
7) Secara ajaib, Anda bisa menebak kartu apa yang diambil oleh dua orang teman Anda tadi.
Penasaran bagaimana caranya?

Sebenarnya caranya cukup sederhana. Sebelum Anda memulai trik ini, aturlah kartu Anda. Bagilah kartu menjadi dua bagian. Jadi, karena total kartu berjumlah 52, bagilah kartu menjadi 26 dan 26. Nah, kita anggap saja kartu pertama adalah kartu A dan kartu kedua adalah kartu B. Pada kartu A, kumpulkan kartu dengan nilai genap dan pada kartu B kumpulkan kartu yang bernilai ganjil. Nah, pada saat dikocok pertama kali, tentunya nilai kartu tidak akan berubah. Tumpukkan A tetap genap dan tumpukkan B tetap ganjil kan? Karena mengocoknya secara terpisah. Inilah alasan mengapa dalam trik ini menggunakan dua orang teman.
Selanjutnya, ketika teman di sebelah kanan mengambil kartu A dan teman di sebelah kiri mengambil kartu B, tentunya kita sudah tau nilai dari masing-masing kartu mereka. Saat mereka mengambil kartu dan mengingat, tukar posisi kartu. Posisi kartu A letakkan di posisi B dan sebaliknya. Sehingga pada saat kartu ditumpuk kembali kita akan mudah menebak. Cara menebaknya : Carilah kartu genap di tumpukkan kartu ganjil, dan carilah kartu ganjil di tumpukkan kartu genap.
Mudah bukan??
Selamat mencoba trik ini dan semoga Anda bisa membuat bingung teman-teman Anda...

DAMPAK PERGAULAN BEBAS BAGI REMAJA



I.                    Latar Belakang Masalah
Belakangan ini pergaulan  remana tampaknya sudah semakin memprihatinkan dan menghkawatirkan. Mereka sudah tidak ragu-ragu lagi bercanda, bersenda-gurau dan bahkan berpegangan tangan ataupun cipika cipiki (cium pipi kiri cium pipi kanan) kata orang sekarang. Hal inilah yang membuat penulis merasa terpanggil membuat karya tulis dengan tema diatas.
II.                 Batasan Permasalahan
Memang permasalahan pergaulan bebas terjadi hampir pada semua kalangan, namun dalam membahas materi diatas, penulis hanya mengangkat permasalahan dikalangan remaja, karena menurut penulis, merekalah generasi peralihan dari anak-anak menuju dewasa yang rentan akan pengaruh buruk.
III.               Rumusan Permasalahan
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain yang dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit HIV/AIDS.Sekarang ini zaman globalisasi. Remaja harus diselamatkan dari globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya kebebasan dari segala aspek. Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk. Sementara tidak cocok dengan kebudayaan kita. Sebagai contoh kebudayaan free sex itu tidak cocok dengan kebudayaan kita. Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menguatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.
Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh cinta, orangtua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan dengan kebebasan. Semakin muda usia anak, semakin ketat pengawasan yang diberikan tetapi anak harus banyak diberi pengertian agar mereka tidak ketakutan dengan orangtua yang dapat menyebabkan mereka berpacaran dengan sembunyi-sembunyi. Apabila usia makin meningkat, orangtua dapat memberi lebih banyak kebebasan kepada anak. Namun, tetap harus dijaga agar mereka tidak salah jalan. Menyesali kesalahan yang telah dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.
Penyelesaian masalah dalam pacaran membutuhkan kerja sama orangtua dengan anak. Misalnya, ketika orangtua tidak setuju dengan pacar pilihan si anak. Ketidaksetujuan ini hendaknya diutarakan dengan bijaksana. Jangan hanya dengan kekerasan dan kekuasaan. Berilah pengertian sebaik-baiknya. Bila tidak berhasil, gunakanlah pihak ketiga untuk menengahinya. Hal yang paling penting di sini adalah adanya komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. Orangtua hendaknya menjadi sahabat anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan masalahnya kepada orangtua.
Dalam menghadapi masalah pergaulan bebas antar jenis di masa kini, orangtua hendaknya memberikan bimbingan pendidikan seksual secara terbuka, sabar, dan bijaksana kepada para remaja. Remaja hendaknya diberi pengarahan tentang kematangan seksual serta segala akibat baik dan buruk dari adanya kematangan seksual. Orangtua hendaknya memberikan teladan dalam menekankan bimbingan serta pelaksanaan latihan kemoralan. Dengan memiliki latihan kemoralan yang kuat, remaja akan lebih mudah menentukan sikap dalam bergaul. Mereka akan mempunyai pedoman yang jelas tentang perbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh dikerjakan. Dengan demikian, mereka akan menghindari perbuatan yang tidak boleh dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang harus dilakukan.
Berdasarkan penelitian di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Celakanya, perilaku seks bebas tersebut berlanjut hingga menginjak ke jenjang perkawinan. Ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin serius. Pakar seks juga specialis Obstetri dan Ginekologi Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan, dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari sekitar lima persen pada tahun 1980-an, menjadi dua puluh persen pada tahun 2000. Kisaran angka tersebut, kata Boyke, dikumpulkan dari berbagai penelitian di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin. Bahkan di pulau Palu, Sulawesi Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen. Kelompok remaja yang masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata berusia 17-21 tahun, dan umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tingginya angka hubungan seks pranikah di kalangan remaja erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah aborsi saat ini, serta kurangnya pengetahuan remaja akan reproduksi sehat. Jumlah aborsi saat ini tercatat sekitar 2,3 juta, dan 15-20 persen diantaranya dilakukan remaja. Hal ini pula yang menjadikan tingginya angka kematian ibu di Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai negara yang angka kematian ibunya tertinggi di seluruh Asia Tenggara.Dari sisi kesehatan, perilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai gangguan. Diantaranya, terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Selain tentunya kecenderungan untuk aborsi, juga menjadi salah satu penyebab munculnya anak-anak yang tidak diinginkan. Keadaan ini juga bisa dijadikan bahan pertanyaan tentang kualitas anak tersebut, apabila ibunya sudah tidak menghendaki. Seks pranikah, lanjut Boyke juga bisa meningkatkan resiko kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali lipat.Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks bebas, kalau terus-menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi remaja yang memang benteng mental dan keagamaannya tidak begitu kuat. Saat ini untuk menekankan jumlah pelaku seks bebas-terutama di kalangan remaja-bukan hanya membentengi diri mereka dengan unsur agama yang kuat, juga dibentengi dengan pendampingan orang tua dan selektivitas dalam memilih teman-teman. Karena ada kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya ketimbang dengan orang tua sendiri.Selain itu, sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu bekal pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks secara vulgar. Pendidikan Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, seperti penyakit menular seksual dan sebagainya. Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari percobaan melakukan seks bebas.Dalam keterpurukan dunia remaja saat ini, anehnya banyak orang tua yang cuek bebek saja terhadap perkembangan anak-anaknya. Kini tak sedikit orang tua dengan alasan sibuk karena termasuk tipe jarum super” alias jarang di rumah suka pergi; lebih senang menitipkan anaknya di babby sitter. Udah gedean dikit di sekolahin di sekolah yang mahal tapi miskin nilai-nilai agama. Acara televisi begitu berjibun dengan tayangan yang bikin ‘gerah’, Video klip lagu dangdut saja, saat ini makin berani pamer aurat dan adegan-adegan yang bikin dek-dekan jantung para lelaki. Belum lagi tayangan film yang bikin otak remaja teracuni dengan pesan sesatnya. Ditambah lagi, maraknya tabloid dan majalah yang memajang gambar sekwilda”, alias sekitar wilayah dada; dan gambar bupati”, alias buka paha tinggi-tinggi. Konyolnya, pendidikan agama di sekolah-sekolah ternyata tidak menggugah kesadaran remaja untuk kritis dan inovatif.

Penulis