Selamat Datang, Slahkan Masuk di Blog Saya,...

Blog ini berisi artikel-artikel menarik baik artikel Islam maupun umum yang bertujuan menambah wawasan sahabat-sahabat semua,...yang kadang sering tak terduga di sekitar kita..

Minggu, 08 April 2012

Kabulkan Do'a Anaku Yaa Robb...

Sore itu hujan rintik-rintik dan hari mulai gelap, adzan maghrib baru saja terlewati sekitar dua puluh lima menit yang lalu, aku masih terkungkung dibelakang kemudi mobil, menanti macetnya jalan yang luar biasa. Sebagai seorang karyawan, memang aku terbiasa melewati jalan macet seperti ini menuju pulang kerumah. Rutinitas sebagai kepala rumahtangga mengharuskan aku menjalani hidup pergi pagi dan pulang petang bahkan sampai malam jika pekerjaan menumpuk sangat banyak.

Selepas isya aku baru tiba dirumah, langsung mandi dan menikmati santap malam yang dihidangkan istriku.
Tiba-tiba sikecil yang berusia 7 thn menghampiriku dan memberi sebuah hadiah berupa jam weker miliknya, katanya ia ingin memberikan hadiah agar ayah disayang oleh Allah.
Aku terkejut dengan ucapannya, “maksud kamu apa sayang?”, ayah tidak mengerti.
“Ayah, aku ingin ayah disayang Allah”, jawabnya lagi. “iya nak” kita semua ingin disayang Allah, bukan cuma ayah, tapi juga kamu, ibu dan kakak. “Tapi aku, ibu dan kakak sudah di sayang Allah, ayah belum”…”Dess”, sesuatu yg tajam seperti menusuk jantungku dan jantungku berdetak keras ketika si kecil berbicara seperti itu. Aku berusaha menerka-nerka kemana arah pembicaraannya, dan apa kesalahanku sehingga anakku bisa berbicara seperti itu. Adakah selama ini kejahatan yang aku lakukan, aku tidak korupsi, juga tidak mencuri. Aku selalu berbuat baik kepada ayah dan ibuku, bersilaturahmi ke rumah saudara dan berbuat baik kepada tetangga. Sungguh aku sangat bingung oleh pernyataan sibungsu tadi.
“Begini ayah, berapa usia ayah sekarang”, aku menjawab, tiga puluh enam-tiga puluh tujuh” jawabku “yah hampir empat puluh deh” Pungkasku.
“Selama usia itu ayah telah melakukan yang terbaik untuk keluarga kita, memberi kami nafkah, makanan, pakaian, rumah, kendaraan, sekolah, rekreasi dan lain-lain”. “Ya, betul itu dan itu memang tugas ayah” potongku. “tapi ayah tidak memberikan yang terbaik buat ayah, ayah melupakan diri ayah sendiri”, aku bingung lantas menjawab. “Tentu tidak nak, ayah juga memberi makanan, pakaian, kendaraan buat ayah sendiri” bela ku tak mau kalah.
“Ayah”, anakku mendekatiku seraya berbisik. “Coba ayah hitung, berapa kali ayah meninggalkan sholat maghrib karena kesibukan ayah, berapa kali sholat subuh kesiangan karena ayah kelelahan, berapa kali ayah meninggalkan membaca alquran, belum lagi berapa lama ayah tidak sholat berjamaah dimesjid dan lain-lain ayah…” aku terdiam membisu tak mampu berkata apa-apa.
Melihat aku terdiam, anakku meneruskan kalimatnya.
“Ayah, tadi siang di sekolah, guru agama kami bercerita tentang orang-orang yang disayang Allah, orang-orang yang akan selamat selama hidupnya, mereka adalah orang yang ketika mencapai usia empatpuluh tahun tetap dalam keadaan beriman dan beramal sholeh.” Usia empat puluh itu merupakan pangkalnya seseorang apakah akan selamat atau tidak” Jika di usia empat puluh masih berbuat bermaksiat, kecil kemungkinan akan kembali kejalan yang benar ayah.”,“Ketika guru kami bercerita, aku teringat ayah dan aku menangis sedih. Ayah selalu sibuk dengan pekerjaan ayah, ayah hampir tak pernah mengajak kami sholat berjamaah, tak pernah mengajari kami mengaji, tak pernah membangungkan kami sholat subuh, ayah begitu asyik dengan dunia ayah, ayah begitu sibuk dengan pekerjaan ayah, dan ayah membiarkan itu terjadi kepada kami. Untung ada ibu yang mengingatkan kami, mengingatkan aku dan kakak untuk sholat dan mengaji. Tapi aku ingin seperti anak-anak lain ayah, yang begitu riang berangkat ke mesjid bersama ayahnya, mengaji bersama dan berjamaah bersama-sama ayah. Ketika aku mendengar cerita guruku, yang ku lihat adalah wajah ayah, wajah ayah yang murung karena tidak disayang Allah, aku tak kuat membayangkan itu semua ayah, karena aku sangat menyayangi ayah, dan aku ingin ayahku juga disayang Allah, bukan cuma aku, kakak atau ibu”. Ayah, ambillah jam weker milikku ini, agar ayah bisa membangunkan aku esok pagi-pagi dan kita bisa sholat berjamaah bersama-sama esok hari.”
Air mataku mengalir deras, membasahi pipiku tiada henti, hatiku berdegup kencang tak karuan. Ternyata selama ini aku hanya memberikan nafkah dunia buat keluargaku, tetapi membiarkan kehidupan akhiratku terbengkalai, aku juga tidak memberikan teladan yang baik buat anak-anakku karena silaunya dunia yang menantangku untuk ditaklukan. “Ya robbi, ampuni aku, ampuni diri ini yang telah tertipu oleh silaunya materi”. “Nak, maafkan ayahmu, ayah telah mengabaikan kamu dan kakakmu selama ini. Tuhan terimakasih kau kirim hidayah melalui anak terkecilku”.
Seraya menghapus airmata aku berkata kepada anakku, “Nak, jangan tunggu besok, sekarang saja kita sholat berjamaah, mari kita berwudhu, mumpung waktu isya baru saja masuk”, ajak kakak dan ibumu bergabung bersama kita.” Anak ku pun tersenyum, terima kasih ayah, aku sangat sayang sama ayah”
Kami pun segera melaksanakan sholat berjamaah, aku saat itu merasa gerogi sekali, aku malu terhadap diriku, apalagi terhadap anak dan istriku, tapi aku tak peduli, aku lebih malu kepada Allah yg telah kulupakan selama ini.
Dalam suara parau, dalam khusuknya doa, aku menangis tersedu-sedu, dan baru kali ini aku merasakan sholat begitu khusuknya, begitu syahdunya.
Dalam sayup-sayup terdengar suara lirih anak ku berdoa “robbighfirli waali-waalidayya warhamhuma kama robbayani shogiiro” dan aku pun membalas “amin ya robb, kabulkan doa anak ku..”

10 Fenomena Misterius Tak Bisa Dijawab Sains

 
Melalui ilmu pengetahuan, manusia berusaha mengerti dirinya sendiri dan lingkungan di sekitarnya. Namun, manusia tidak selalu mendapat jawaban dan penjelasan pada kejadian-kejadian aneh.

Berikut 10 fenomena yang tidak bisa dijelaskan ilmu pengetahuan, seperti dilansir dari laman Live Science:

10. Dengungan Taos
Beberapa penduduk dan pengunjung di sebuah kota kecil di Taos, New Mexico sudah bertahun-tahun diganggu dan dibikin pusing tujuh keliling oleh dengungan frekuensi rendah yang lemah tapi misterius. Dengungan ini terdengar di padang pasir. Anehnya, hanya 2 persen penduduk Taos yang melaporkan pernah mendengar suara itu.

Beberapa orang percaya, dengungan itu adalah suara tak wajar, ada pula yang menganggap histeria masal, bahkan ada yang menganggap sebagai sesuatu yang jahat. Tak ada satu pun yang bisa menjawab sumber atau asal dengungan ini.

9. Bigfoot
Selama puluhan tahun, makhluk besar berbulu bernama bigfoot ini dilaporkan beberapa warga di seluruh Amerika. Kalaupun, populasi bigfoot ini menginjak angka ribuan, tapi tak satupun tubuh makhluk ini pernah ditemukan.

Selain itu, tak satu pun jasad bigfoot yang dibunuh pemburu, ditabrak mobil ngebut, atau bahkan mati karena sakit atau menua. Minimnya bukti nyata keberadaan makhluk ini--seperti gigi atau tulang-- membuat sebagian orang tak percaya. Meski ada beberapa saksi yang menawarkan foto yang ambigu.

Karena secara logika bukti tak ada, ilmuwan pun tak pernah bisa membuktikan makhluk seperti bigfoot atau Loch Ness raksasa itu ada atau tidak. Mungkin makhluk misterius ini mengintai dari kejauhan.

8. Intuisi
Kadang-kadang kita bisa merasakan intuisi atau sering juga disebut indera keenam ini. Tentu saja, intuisi ini tidak selalu benar, tapi di lain kesempatan 'indera' ini bekerja dengan baik. Tanpa sadar, psikolog mencatat, manusia mengambil informasi dari dunia sekitar mereka. Hal ini, memimpin kita untuk merasakan atau mengetahui informasi tanpa tahu --dengan pasti-- bagaimana kita tahu informasi itu. Tapi,  kasus-kasus intuisi tetap saja sulit dibuktikan dan dipelajari.

7. Penghilangan misterius
Orang menghilang karena berbagai alasan, kebanyakan melarikan diri, kecelakaan, diculik lalu dibunuh, dan sebagainya. Tapi, pada akhirnya mereka ditemukan. Tapi, tidak dengan penghilangan secara misterius. Beberapa orang tampaknya menghilang tanpa jejak.

Biasanya, orang hilang bisa ditemukan melalui penyelidikan polisi, pengakuan, atau tanpa sengaja oleh 'detektif psikis.' Tapi, ketika bukti penghilangan ini minim, polisi pun tak berkutik. Bahkan ilmu forensik pun tak dapat memecahkan kejahatan itu.

6. Hantu
Beberapa program televisi, film, dan lainnya menggambarkan bagaimana arwah orang mati muncul dalam peradaban dan cerita rakyat. Banyak orang yang mengaku pernah melihat penampakan bayangan orang asing atau orang terkasih, padahal sudah meninggal dunia.

Walau bukti pasti keberadaan hantu ini masih diperdebatkan, saksi-saksi terus melaporkan penglihatan mereka. Baik pengakuan melihat, memotret, bahkan berkomunikasi dengan para hantu.

Investigator hantu berharap suatu hari nanti arwah orang meninggal bisa berkomunikasi dengan orang hidup sehingga mengakhiri misteri ini.

5. Deja vu
Deja vu berasal dari bahasa Prancis yang berarti 'pernah melihat,' di mana seseorang merasa beda, bingung, dan misterius karena pernah melihat atau merasakan satu kondisi saat ini, di masa lampau.

Misalnya, seorang wanita yang berjalan di sebuah gedung di sebuah negeri asing baginya. Tapi, si wanita ini merasa sangat akrab dan familiar dengan penataan ruangan di gedung tersebut. Beberapa orang menganggap ini sebagai atribut dari kehidupan sebelumnya. Seperti intuisi, penelitian dan psikologi sudah menawarkan penjelasan yang lebih alami, tapi tetap saja ini fenomena yang misterius, termasuk penyebabnya.

4. UFO
Banyak kalangan yang tak meragukan eksistensi Unidentified Flying Objects (UFO). Banyak orang yang melihat gambaran misterius di langit, mulai dari pesawat sampai meteor. Apakah salah satu diantara objek itu adalah pesawat alien, masih perdebatan juga. Mengingat posisi Bumi di tengah-tengah alam semesta, UFO belum bisa dijelaskan sains.

3. Kehidupan Setelah Kematian
Beberapa orang-orang yang pernah mengalami situasi di ujung kematian, melaporkan beberapa pengalaman mistik, seperti berjalan di terowongan dan melihat cahaya, Bertemu dengan orang-orang terkasih, perasaan damai, dan sebagainya. Hal ini dapat menunjukkan eksistensi setelah kematian.

Tapi sejauh ini, belum ada bukti kuat atau informasi yang bisa verifikasi dari kehidupan setelah kematian. Para skeptis menduga pengalaman mendekati kematian itu bisa dijelaskan sebagai halusinasi alami dari trauma otak. Tapi, tetap saja fenomena ini belum terjawab. Atau orang-orang tersebut memang membawa misi khusus dari dunia kematian?

2. Kekuatan Supranatural
Kekuatan supranatural dan ekstra-sensorik persepsi (extra-sensory perception/ESP) termasuk deretan top fenomena misterius karena banyaknya orang yang percaya padanya, seperti juga intuisi. Banyak orang percaya bahwa intuisi adalah bentuk kekuatan batin untuk menyingkap misteri atau ilmu khusus mengenai dunia dan masa depan.

Peneliti sudah menguji secara ilmiah orang-orang yang mengaku punya kekuatan supranatural. Hasilnya, negatif atau ambigu.Beberapa beralasan bahwa kekuatan batin ini tidak bisa diuji. Untuk beberapa argumentasi, kekuatan ini kurang dipercaya kaum skeptis dan ilmuwan. Tapi, kalaupun kekuatan ini benar ada, sains tidak akan bisa membuktikan atau menyangkal kekuatan batin ini.

1. Hubungan Tubuh/Pikiran
Ilmu kedokteran baru mulai memahami cara-cara di mana pikiran mempengaruhi tubuh. Efek placebo, misalnya, menunjukkan pasien bisa merasa membaik dari penyakitnya saat percaya pengobatan yang dia jalani efektif--meski sebenarnya penyakitnya membaik atau tidak sama sekali.

Melalui proses yang kurang dimengerti, kemampuan tubuh dan menyembuhkan diri sendiri saja jauh lebih menakjubkan dari obat modern apapun yang tercipta saat ini.

Selasa, 03 April 2012

Ucapan di Hari Raya Iedul Fithri

Setelah adzan Magrib berkumandang pada hari terakhir Romadhon atau setelah pernyataan Pemerintah mengenai esok adalah hari raya ‘Iedul Fitri. Telphone/ponsel, fax, email dan berbagai media komunikasi lainnyapun sibuk, para penggunanya saling bersilahturahim dengan sanak saudara, karib kerabat ataupun rekannya yang berada jauh di mata. Setelah sholat ‘Ied, mulailah suasana silahturahim, saling bersalaman dan saling mengucapkan hari raya ‘Iedul Fithri mewarnai di hampir setiap rumah-rumah atau tempat-tempat kaum muslimin berkumpul. Suasana ini berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari selama bulan Syawal.
Pada hari tersebut, kaum muslim, khususnya muslim Indonesia, banyak yang lupa atau tidak tahu atau mungkin sengaja melakukan jabat tangan dengan orang-orang yang bukan mahromnya. Sungguh menyedihkan, di hari pertama kita meninggalkan Romadhon, kita langsung melakukan sebuah kesalahan. Kita yang merayakan hari raya ‘Iedul Fithri ini sebagai wujud kecintaan kita kepada Rasululloh Shollallahu ‘alaihi wa Sallam dan atas nikmat adanya hari raya ini, namun kita melakukan pelanggaran terhadap larangannya. Sebagaimana larangan Rasululloh Shollallahu ‘alaihi wa Sallam, yang artinya: “Sungguh, seandainya kepala kalian ditusuk dengan jarum besi, lebih baik daripada dia menyentuh yang tidak halal dia sentuh” (lihat Silsilah Al-Hadits As Shohihah 226).
Dan Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam juga bersabda, yang artinya: “Sesungguhnya aku tidak pernah berjabat tangan dengan seorang wanitapun”. Juga perkataan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, yang artinya: “Demi Alloh, tiadalah pernah tangan Rasululloh Shollallahu ‘alaihi wa Sallam menyentuh tangan wanita walau sekali. Dan tiadalah beliau memba’iat kaum wanita, kecuali hanya dengan ucapan”.
Lalu apa yang harus kita lakukan?, tentunya telah jelas batasan-batasan dalam syariat Islam, agar kita tidak melakukan berbagai kemungkaran di hari raya ‘Iedul Fithri ataupun di hari-hari lainnya. Kita berupaya menghindari untuk taat kepada Alloh ‘Azza wa Jalla dan Rasululloh Shollallahu ‘alaihi wa Sallam, dengan menjauhi larangan-larangannya.
Ucapkanlah Taqobbalalla Minna Wa Minka.
Selain berjabat tangan dengan yang bukan mahrom, terdapat suatu perkara aneh lagi yang merupakan sebuah tradisi terutama tradisi khusus umat muslim Indonesia. Kaum muslim di Indonesia, ketika tiba hari raya ‘Iedul Fithri banyak yang mengucapkan “Minal ‘Aaidiin wal Faaizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin”. Sehingga tergambar di benak kaum muslimin di Indonesia bahwa arti minal ‘aaidiin…. dst adalah mohon maaf lahir dan batin. Padahal arti minal ‘aaidiin…. dst yang sesungguhnya adalah (Semoga kita) termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang. Entah apa yang dimaksud dengan kata ‘aaidiin, apakah kembali berbuka (fithri) atau kembali menjadi fithrah (suci). Tapi yang jelas, kita telah mengetahui makna ‘Iedul Fithri yang sebenarnya. Dan mudah-mudahan dosa kita diampuni dari Romadhon yang lalu ke Romadhon berikutnya. Sebagaimana hadits Nabi, yang artinya: “Sholat lima waktu, dari jum’at ke jum’at berikutnya, dari Romadhon ke Romadhon berikutnya, bisa menghapuskan dosa-dosa yang terjadi dintaranya, jika dosa-dosa besar bisa dihindari” (HR: Bukhori dan Muslim).
Sehingga perlu diluruskan kembali, seseorang yang mengucapkan, “Semoga kita kembali menjadi orang yang fitrah (diampuni dosanya) dan termasuk orang yang menang”. Bukan berarti karena hari raya ini adalah hari raya fithrah/suci akan tetapi karena hadits diatas. Wallohu ‘Alam.
Permasalahannya tidak selesai sampai disini, akan tetapi di dalam Islam, kita dituntut untuk mengikuti teladan kita yaitu Nabi Muhammad kemudian para sahabat, kemudian orang-orang yang hidup setelah mereka (Taabi’iin) kemudian Taabi’ut taabi’iin. Sementara dalam mengucapkan selamat hari raya ‘Iedul Fithri telah datang atsar yang mulia yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi, yang artinya: “Dari Khalid bin Ma’dan radhiyallaahu ‘anhu berkata, ‘aku menemui Watsilah bin al-Aqsa’ pada hari ‘Ied lalu aku mengatakan Taqobbalalla Minna Wa Minka.’ Kemudian Watsilah berkata, ‘Aku menemui Rasululloh pada hari ‘Ied, lalu aku mengucapkan Taqobbalalla Minna Wa Minka kemudian Rasululloh menjawab Ya, Taqobbalalla Minna Wa Minka’” (HR: Baihaqi dalam sunan Kubra, No 6088)
Sehingga, dapat kita simpulkan bahwa yang dianjurkan adalah mengucapkan do’a “Taqobbalalla Minna Wa Minka” yang artinya “Semoga Alloh menerima (amal ibadah) kita dan kamu“. Maka terlepas dari boleh atau tidaknya mengucapkan Minal ‘Aaidiin wal Faaizin. Maka alangkah baiknya jika kita beragama mengikuti tuntunan Rasululloh Shollallahu ‘alaihi wa Sallam dan contoh dari para ahlinya yaitu generasi para sahabat. Bukankah mereka lebih dekat dengan Rasululloh sehingga mereka lebih mengerti agama daripada kita???
Adapun kalimat “Mohon Maaf lahir dan batin” menjadi kalimat ampuh bagi kaum muslimin, yaitu sebagian mereka hanya meminta maaf ketika hari raya tiba. Sehingga ketika sebagian mereka berbuat salah pada seseorang, sebagian mereka berkata: “Ah, minta maafnya nanti saja pada saat hari raya, toh pasti dimaafkan” atau semisalnya. Padahal anjuran minta maaf adalah ketika kita berbuat kesalahan dan tidak ada yang menjamin kehidupan seorangpun sampai hari raya tiba kecuali Alloh ‘Azza wa Jalla. Wallahu ta’ala a’lamu bish-shawab

Senin, 02 April 2012

Sejumlah Penelitian Buktikan Tanaman Bertasbih

Pada sebuah penelitian ilmiah yang diberitakan oleh sebuah majalah sains terkenal, Journal of plant Molecular Biologist, menyebutkan bahwa sekelompok ilmuwan yang mengadakan penelitian mendapatkan suara halus yang keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak biasa didengar oleh telinga biasa. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam dengan sebuah alat perekam tercanggih yang pernah ada. Para ilmuwan selama hampir 3 tahun meneliti fenomena yang mencengangkan ini berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhahiyah) dengan sebuah alat yang bernama Oscilloscope. Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik.

Prof. William Brown yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut. Padahal seperti diakui oleh sang professor bahwa pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika juga Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena itu bahkan semuanya tercengang tidak tahu harus berkomentar apa...

Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britania, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan muslim yang berasal dari India. Setelah 5 hari mengadakan penelitian dan pengkajian ternyata para ilmuwan dari Inggris tersebut angkat tangan. Sang ilmuwan muslim tersebut mengatakan: "Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1400 tahun yang lalu".

Maka para ilmuwan yang hadir pun tersentak dengan pernyataan tersebut, dan meminta dengan sangat untuk menunjukkan tafsir dan makna dari kejadian itu.
Sang ilmuwan muslim segera menyitir firman Allah:
"....Dan tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun" (QS.Al-Israa': 44)

Tidaklah suara denyutan itu melainkan lafadz jalalah (nama Allah Azza wa Jalla) sebagaimana tampak dalam layer (Oscilloscope). Maka keheningan dan keheranan luar biasa menghiasi aula di mana para ilmuwan muslim tersebut berbicara.

Subhanallaah, Maha Suci Allah! Ini adalah salah satu mukjizat dari sekian banyak mukjizat agama yang haq ini!! Segala sesuatu bertasbih menggunakan nama Allah Jalla wa 'Ala. Akhirnya orang yang bertanggung-jawab terhadap penelitian ini, yaitu Prof. William Brown menemui sang ilmuwan muslim untuk mendiskusikan tentang agama yang dibawa oleh seorang Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) sebelum 1400 tahun lalu tentang fenomena ini. Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya tentang Islam, setelah itu ia menghadiahkan alQur'an dan terjemahnya kepada sang professor.

Selang beberapa hari setelah itu, professor William mengadakan ceramah di universitas Carnich - Miloun, ia mengatakan: "Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang  yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah di dalam alQur'an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan "Aku bersaksi bahwa tidak ada illah yang haq melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya"

Sang professor ini telah mengumumkan Islamnya di hadapan para hadirin yang sedang terperangah.

Minggu, 01 April 2012

Doa Para Akhwat yang sangat Merindukan Datangnya Seorang Pendamping....


 
Untuk Para Akhwat.... mari kita Aminkan Doa ini.......
Untuk Para Ikhwan.... Dengarlah Doa Para Akhwat yang sangat merindukan datangnya seorang pendamping....

"Peringatan Rasulullah: "Bukan termasuk golonganku orang-orang yang merasa khawatir akan terkungkung hidupnya karena menikah kemudian ia tidak menikah." (HR. Thabrani). "

Apa yang menghimpit saudara kita sehingga MEREKA SANGGUP MENETESKAN AIR MATA. Awalnya adalah KARENA MEREKA MENUNDA APA YANG HARUS DISEGERAKAN, MEMPERSULIT APA YANG SEHARUSNYA DIMUDAHKAN. Padahal Rasululloh berpesan: "Wahai Ali, ada TIGA PERKARA JANGAN DITUNDA-TUNDA, apabila SHOLAT TELAH TIBA WAKTUNYA, JENAZAH APABILA TELAH SIAP PENGUBURANNYA, dan PEREMPUAN APABILA TELAH DATANG LAKI-LAKI YANG SEPADAN MEMINANGNYA." (HR Ahmad) "

Tuhanku...
Aku berdo'a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu

Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah

Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya

Tuhanku...
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna

Tuhanku...
Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku

Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
"Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna."

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan

Amin....

Pantaslah Surga di Bawah Kakinya



 
Banyak para pria berpikir setelah menikah segala kebutuhannya akan selalu dilayani oleh sang istri, padahal dalam kenyataannya tidak bisa begitu. Bila suatu ketika istri sakit, isteri bekerja atau sibuk ketika mengasuh si kecil apakah kita sebagai suami akan diam saja. Tentu dibutuhkan kerjasama untuk meringankan bebannya. Bahkan menurut saya, demi menjaga keseimbangan tugas dan keharmonisan kehidupan rumah tangga pekerjaan rumah tangga pun sebaiknya ditangani bersama.
Memang tidak mudah menjalani pernyataan ini, kecuali kita sudah mengalaminya sendiri. Beruntung saya berkesempatan mengalaminya.
Setelah menikah, saya merasakan bahwa kebahagiaan pernikahan kami menjadi terwujud sempurna lewat kehadiran putra pertama saya. Bahkan, kehadirannya juga menjadi motivator penggerak saya untuk lebih giat mencari nafkah.
Namun, rupanya kehadiran si kecil ini lantas mengubah pola hidup keseharian kami dan membutuhkan banyak kompromi diantara kami. Awalnya semua berlaku sebagaimana cerita. Isteri mengurus si bayi dan saya pergi bekerja. Namun, tiga bulan berlalu dan masa cuti kerja isteri pun selesai. Padahal, profesi istri saya sebagai perawat mengharuskannya bekerja dengan sistem shift, yang berarti suatu ketika ia akan bertugas penuh di malam hari.
Saya mendapati kami mulai punya satu 'persoalan'. Dimana si kecil hendak kami titipkan bila isteri bekerja shift malam? Kedua orang tua istri sudah almarhum sementara ibu saya sudah tua dan tinggal jauh dari rumah kami.
Kami memang punya kerabat untuk menitipkan si kecil setiap kami berangkat kerja. Tetapi saat itu juga hati saya merasa berat dan tidak tenang. Dalam hati kecil saya bertanya-tanya, apakah dia rela bangun malam setiap jam untuk menyiapkan susu, mengganti popok dan melakukan keperluan-keperluan perawatan bayi lainnya? Belum lagi kerabat ini pun tentu harus mengurusi keluarganya pula.
Akhirnya kami memulai kompromi dan memutuskan bahwa saya-lah yang akan menjaga si kecil saat isteri pergi bertugas. Jujur saja, awalnya, istri pun sempat meragukan keputusan ini sebelum akhirnya kami bisa bersepakat untuk menjalaninya.
Malam pertama pun tiba, si kecil telah tidur dengan pulasnya lebih dulu dari saya. Sementara itu, baru beberapa saat kemudian rasa kantuk mendera saya. Namun, baru saja saya beranjak tidur, tiba-tiba si kecil menangis membuat saya sigap terjaga dan mengurusnya. Dan selanjutnya? hampir setiap satu jam berikutnya, si kecil ini selalu terbangun dan memecah kesunyian malam lewat tangisannya.
Saya tahu bahwa tangisan merupakan alat komunikasi pertama yang dikuasai bayi sebelum bisa bicara.
Lewat tangisanlah, bayi mengutarakan keinginan dan kebutuhannya. Jadi saya tak heran atau terganggu lagi jika si kecil menghabiskan banyak waktu untuk aktivitas ini. Namun, tentu saja saya juga harus siaga. Susu harus selalu tersedia, begitu juga kebutuhan lainnya seperti pakaiannya. Karena jika si kecil bangun dan menangis itu tandanya dia minta susu, pipis, atau buang air besar.
Setiap kali si kecil terbangun, saya selalu melirik jam, melihat bahwa waktu demi waktu telah berlalu. Suatu kali pernah saya shalat subuh saat sudah mendekati jam enam pagi karena masih mengurusi kebutuhan si kecil. Dan pernah juga terjadi, shalat subuh saya sudah tepat waktu, tetapi baru saja hendak bertakbir, si kecil sudah terbangun dan menangis hingga dengan buru-buru saya meraih botol susu dan memberinya minum sambil berbaring disampingnya. Si kecil terdiam dan tidur kembali. Tak sadar saya pun ikut tertidur di sampingnya.
Hal ini berlangsung non stop selama 3 bulan. Namun anehnya, saya tidak merasa capek. Kalaupun ada sedikit rasa letih, maka rasa itu akan hilang begitu saja ketika si kecil bangun menyambut pagi hari dengan mengangkat kepalanya dan menatap saya sambil tersenyum ikhlas.
Setiap pagi, setelah menitipkan si kecil pada kerabat, saya menjemput dan mengantar istri ke rumah. Barulah kemudian saya berangkat ke kantor mengendarai sepeda motor. Tentu saja dengan kehati-hatian ekstra. Bukan apa-apa, sebab saya masih mengantuk!
Setibanya di kantor sebuah media Islam, saya berhadapan dengan saat naik cetak. Maka tak ayal, saya harus rela menatap layar komputer selama lebih dari 9 jam hari itu.
Begitupun, alhamdulillah semua masalah itu bisa teratasi. Bahkan, saat mengingat kelucuan dan senyum si kecil, tidak jarang saya suka tersenyum sendiri di depan layar komputer. Senyuman si bayi memang hanya sebentar, tapi saya selalu mengingatnya dalam hati. Luar biasa, senyum si kecil bagaikan penyejuk hati dan pemompa semangat dalam mencari nafkah.
Saat baru satu malam saja saya menjaga si kecil, saya sudah berpikir, mungkin itulah alasannya mengapa surga itu berada di bawah telapak kaki Ibu. Lalu bagimana dengan menjaga, merawat anak dan keluarga selama 3 bulan, setahun, bertahun-tahun?
Terbayang pula di benak saya sosok ibu yang menghabiskan waktu 24 jam setiap hari untuk merawat bayi. Ia menyusui, menjaga dari segala gangguan, mengganti popok, mendekapnya bila menangis dan masih banyak lagi tugas yang harus dilakukannya. Barangkali surga itu tak hanya berada di telapak kakinya saja melainkan di seluruh tubuhnya.
Bila kita mau berpikir dan merasakan betapa beratnya pekerjaan menjadi ibu rumahtangga, tentu akan timbul kesadaran untuk menghormati, menghargai dan menyangi istri kita karena tugas yang diembannya.
Maka kini saya semakin berempati dengan beratnya pekerjaan menjadi ibu rumahtangga. Semakin dalam pula kesadaran saya untuk menghargai dan menyayangi istri, karena tugas yang diembannya ternyata bukanlah sebuah tugas yang ringan.

Tak Perlu Ajari Kami Berpuasa


 
Hari ke tiga di bulan ramadhan saya berkesempatan menumpang becak menuju rumah ibu. Sore itu, tak biasanya udara begitu segar, angin lembut menerpa wajah dan rambutku. Namun kenikmatan itu tak berlangsung lama, keheninganku terusik dengan suara kunyahan dari belakang, "Abang becak ...?" 
Ya, kudapati ia tengah lahapnya menyuap potongan terakhir pisang goreng di tangannya. Sementara tangan satunya tetap memegang kemudi. "Heeh, puasa-puasa begini seenaknya saja dia makan ...," gumamku.
Rasa penasaranku semakin menjadi ketika ia mengambil satu lagi pisang goreng dari kantong plastik yang disangkutkan di dekat kemudi becaknya, dan ... untuk kedua kalinya saya menelan ludah menyaksikan pemandangan yang bisa dianggap tidak sopan dilakukan pada saat kebanyakan orang tengah berpuasa.
"mmm ..., Abang muslim bukan? tanyaku ragu-ragu.
"Ya dik, saya muslim ..." jawabnya terengah sambil terus mengayuh
"Tapi kenapa abang tidak puasa? abang tahu kan ini bulan ramadhan. Sebagai muslim seharusnya abang berpuasa. Kalau pun abang tidak berpuasa, setidaknya hormatilah orang yang berpuasa. Jadi abang jangan seenaknya saja makan di depan banyak orang yang berpuasa ..." deras aliran kata keluar dari mulutku layaknya orang berceramah.
Tukang becak yang kutaksir berusia di atas empat puluh tahun itu menghentikan kunyahannya dan membiarkan sebagian pisang goreng itu masih menyumpal mulutnya. Sesaat kemudian ia berusaha menelannya sambil memperhatikan wajah garangku yang sejak tadi menghadap ke arahnya.
"Dua hari pertama puasa kemarin abang sakit dan tidak bisa narik becak. Jujur saja dik, abang memang tidak puasa hari ini karena pisang goreng ini makanan pertama abang sejak tiga hari ini." 
Tanpa memberikan kesempatan ku untuk memotongnya, 
"Tak perlu ajari abang berpuasa, orang-orang seperti kami sudah tak asing lagi dengan puasa," jelas bapak tukang becak itu.
"Maksud bapak?" mataku menerawang menunggu kalimat berikutnya. 
"Dua hari pertama puasa, orang-orang berpuasa dengan sahur dan berbuka. Kami berpuasa tanpa sahur dan tanpa berbuka. Kebanyakan orang seperti adik berpuasa hanya sejak subuh hingga maghrib, sedangkan kami kadang harus tetap berpuasa hingga keesokan harinya ..." 
"Jadi ...," belum sempat kuteruskan kalimatku,
"Orang-orang berpuasa hanya di bulan ramadhan, padahal kami terus berpuasa tanpa peduli bulan ramadhan atau bukan ..."
"Abang sejak siang tadi bingung dik mau makan dua potong pisang goreng ini, malu rasanya tidak berpuasa. Bukannya abang tidak menghormati orang yang berpuasa, tapi..."  kalimatnya terhenti seiring dengan tibanya saya di tempat tujuan.
Sungguh. Saya jadi menyesal telah menceramahinya tadi. Tidak semestinya saya bersikap demikian kepadanya. Seharusnya saya bisa melihat lebih ke dalam, betapa ia pun harus menanggung malu untuk makan di saat orang-orang berpuasa demi mengganjal perut laparnya. Karena jika perutnya tak terganjal mungkin roda becak ini pun tak kan berputar ...
Ah, kini seharusnya saya yang harus merasa malu dengan puasa saya sendiri? Bukankah salah satu hikmah puasa adalah kepedulian? Tapi kenapa orang-orang yang dekat dengan saya nampaknya luput dari perhatian dan kepedulian saya?
"Wah, nggak ada kembaliannya dik..." 
"hmm, simpan saja buat sahur bapak besok ya ..."

Persaingan di Jalan Raya


 
Jika anda ingin mengetahui tabiat manusia, lihatlah perilaku pengendara di jalanan, semuanya berebut untuk mendahului yang lain, sangat sedikit yang secara sengaja mengalah untuk memberi kesempatan kepada orang lain. Lampu merahpun sering diabaikan pengendara jika nampak tidak ada polisi di sana. Apa akibat dari perilaku egois itu ?. Akibatnya adalah kemacetan total yang menyengsarakan orang banyak. Memang di dalam sistem kehidupan, untuk kesejahteraan hidup bersama diperlukan adanya pengorbanan dari pihak-pihak tertentu.

Untuk pesta perkawinanpun ternyata harus ada ayam atau kambing yang dikorbankan, ada juru masak yang sejak kemarin tidak tidur, ada panitia yang bekerja keras dan seterusnya. Negara kita berdiri juga antara lain berkat pengorbanan para pahlawan bangsa. Jika tidak ada satu pihakpun yang bersedia mengorbankan dirinya maka sistem kehidupan menjadi macet, kenyamanan akan berubah menjadi kesumpekan. Dalam agama, kesediaan berkorban demi mengutamakan orang lain disebut itsar.

Mengutamakan orang lain meski diri sendiri dalam keadaan sulit merupakan puncak kebajikan. Keutamaan ini, seperti yang disebut al Qur'an, dicontohkan oleh penduduk kota Yatsrib (sahabat-sahabatAnsor) terhadap pengungsi ( Muhajirin) dari Makkah, yakni meski orang Madinah hidup dalam kesulitan (walau kana bihim khashashah), tetapi mereka mengutamakan membantu pengungsi yang datang dari Makkah (Muhajirin). Dengan semangat itsar itulah akhirnya dua kelompok masyarakat, yakni Ansor dan Muhajirin, dibawah bimbingan Rasul berhasil berperan sebagai pilar utama membangun masyarakat Madani , dan kota Yatsrib diubah namanya menjadi Madinah al Munawwarah (kota masyarakat berbudaya tinggi yang tercerahkan).

Kesediaan berkorban demi kesejahteraan bersama memang merupakan karakteristik masyarakat berbudaya tinggi. Krisis multi dimensi yang terjadi di negeri kita antara lain disebabkan karena kuatnya egoisme dan lemahnya itsar. Penguasa politik all out mempertahankan posisinya sambil menekan habis peluang aspirasi politik lawan, pengusaha besar mengekploitasi habis semua peluang ekonomi sambil mendesak ke pinggir peluang ekonomi kecil, birokrat memusatkan perhatiannya pada interst pribadi sambil menutup mata atas bencana yang menimpa bangsa, semuanya persis seperti perilaku pengendara lalu lintas di jalanan. Puncak dari egoisme itulah yang menyebabkan kehidupan sekarang bagaikan kemacetan lalu lintas, macet politik, macet ekonomi dan macet budaya. Semua mengeluh tentang narkoba, tetapi semua tak berdaya untuk melakukan sesuatu, semua mengeluh tentang siaran televisi yang sangat vulgar pornografi, tetapi seperti tak ada jalan untuk menghentikannya, semua mengeluh tentang harga diri bangsa yang diinjak-injak asing, tetapi semuanya hanya berhenti pada mengeluh, bahkan semua mengeluh tentang kepemimpinan nasional, tetapi semua tejebak dalam kemacetan politik.

Untuk menghindari kemacetan, harus banyak dibuka jalan alternatif, rambu-rambu lalu lintas harus ditempatkan di tempat yang strategis dan harus dijamin efektifitasnya oleh perangkat hukum. Begitu pula dalam kehidupan secara umum. Jendela katarsis harus terbuka, sistem harus berjalan fair, dan pemihakan kepada si lemah harus melekat dalam sistem.Untuk mengarah ke sana pasti ada pihak-pihak tertentu yang harus siap berkorban. Jika semuanya tak mau berkorban, jangan berharap krisis bangsa ini akan berakhir. Wallohu a`lam.

JANJI ALLAH BAGI ANDA YANG AKAN MENIKAH



Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan.
Berikut ini sekelumit apa yang bisa saya hadirkan kepada pembaca agar dapat meredam perasaan negatif dan semoga mendatangkan optimisme dalam mencari teman hidup. Semoga bermanfaat buat saya pribadi dan kaum muslimin semuanya. Saya memohon kepada Allah semoga usaha saya ini mendatangkan pahala yang tiada putus bagi saya.
Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku...
1. "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula),dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)". (An Nuur : 26)
Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita. Amin.
2. "Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui". (An Nuur: 32)
Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, "apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?".
Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah - dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya - maka Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?
3. "Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya". (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)
Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.
4. "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir". (Ar Ruum : 21)
5. "Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina' ". (Al Mu'min : 60)
Ini juga janji Allah ‘Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut, dst.
Dalam berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya adalah ikhlash, bersungguh-sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dll.
Perhatikan juga waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa. Diantaranya adalah berdoa pada waktu sepertiga malam yang terakhir dimana Allah ‘Azza wa Jalla turun ke langit dunia, pada waktu antara adzan dan iqamah, pada waktu turun hujan, dll.
Perhatikan juga penghalang terkabulnya doa. Diantaranya adalah makan dan minum dari yang haram, juga makan, minum dan berpakaian dari usaha yang haram, melakukan apa yang diharamkan Allah, dll.
Manfaat lain dari berdoa berarti kita meyakini keberadaan Allah, mengakui bahwa Allah itu tempat meminta, mengakui bahwa Allah Maha Kaya, mengakui bahwa Allah Maha Mendengar, dst.
Sebagian orang ketika jodohnya tidak kunjung datang maka mereka pergi ke dukun-dukun berharap agar jodohnya lancar. Sebagian orang ada juga yang menggunakan guna-guna. Cara-cara seperti ini jelas dilarang oleh Islam. Perhatikan hadits-hadits berikut yang merupakan peringatan keras dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
"Barang siapa yang mendatangi peramal / dukun, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam". (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad).
Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Maka janganlah kamu mendatangi dukun-dukun itu." (Shahih riwayat Muslim juz 7 hal. 35).
Telah bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Sesungguhnya jampi-jampi (mantera) dan jimat-jimat dan guna-guna (pelet) itu adalah (hukumnya) syirik." (Hadits shahih riwayat Abu Dawud (no. 3883), Ibnu Majah (no. 3530), Ahmad dan Hakim).
6. "Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat". (Al Baqarah : 153)
Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar datang pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Juga harus shalat sesuai Sunnahnya dan terbebas dari bid'ah-bid'ah.
7. "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". (Alam Nasyrah : 5 - 6)
Ini juga janji Allah. Mungkin terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak kunjung datang. Segalanya terasa sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Allah sendiri yang menegaskan dua kali dalam Surat Alam Nasyrah.
8. "Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu
dan meneguhkan kedudukanmu".
(Muhammad : 7)
Agar Allah Tabaraka wa Ta'ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah. Baik dengan berinfak di jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah Islam dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu penyelenggaraan pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita.
9. "Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa". (Al Hajj : 40)
10. "Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat". (Al Baqarah : 214)
Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim.
Jadi, kenapa ragu dengan janji Allah

“NGAJI…..GUE BANGET!!”




Ngaji……..? gak deh, ntar dulu kalo kudu duduk manis di masjid dengerin ceramah-ceramah para ustadz yang bikin boring setengah mati, ntar dulu kalo kudu jaga pergaulan gak boleh jalan bareng berdua ama pacar, gak boleh gini gak boleh gitu, ntar dulu dech kalo kudu pake kerudung ama baju ibu-ibu hamil yang gedombrang, ntar dulu dech kalo kudu kayak ustadz-ustadz yang berjenggot panjang nyaingin jenggotnya kambing. Ntar dulu dech gue pengen fokus belajar dulu mana sempet mikiran pengajian,. Ntar dulu dech nanti aja kalo dah tuaan dikit sekarang mah masih muda lagi pengen hura-hura, maen dan having fun dulu. Ntar dulu dech nanti dikatain fanatik sama agama, sesat, ekstrim, apalagi teroris wah pokoknya enggak dulu deh,ntar dulu……ntar dulu…...ntar dulu…. Seribu macam alasan keluar dari alat komunikasi kamu ketika ada yang ngajak kamu untuk mengkaji dan mendalami ilmu-ilmu Islam.
Ketika mendengar kata ngaji seolah-olah dalam otakmu terdapat program antivirus yang super canggih, segala sesuatu yang berkaitan dengan masjid, pengajian, ustadz, jilbab, janggut de..el..el, langsung terdeteksi oleh program antivirusmu ini, kemudian kamu delete dari otakmu atau kamu karantina dulu, setelah dipilih-pilih tapi akhirnya masuk recycle bin juga.
Yup inilah fenomena yang terjadi di kalangan kaula muda sekarang saat ini. Ironis memang tapi inilah fakta yang terjadi pada umumnya dan wajar kalau melihat kondisi umat Islam saat ini. Entah apa yang terjadi dengan remaja muslim saat ini, penulis juga bingung mikirinnya sampai-sampai baju-baju kotor dah menggunung belum dicuci karena sibuk mikir, maklum masih single fighter (eh kok jadi curhat nih). Ok, dari hasil pengamatan, penelitian dan analisa yang begitu mendalam selama berhari-hari akhirnya dapat ditarik benang merahnya bahwa akar permasalahan yang menyebabkan kondisi ini terjadi bisa dijelaskan sebagai berikut, simak ya!
Setiap orang tentu punya orientasi masing-masing dalam menjalani hidupnya, dan pernah gak kamu berfikir apa yang terpenting dalam hidupmu? Salah seorang temanmu mungkin menganggap bahwa yang terpenting dalam hidupnya adalah ketika di sekolah mendapat nilai yang bagus, juara satu dikelas, lulus ujian akhir nasional dengan nilai yang tingi sehingga bisa melanjutkan ke perguruan tinggi yang pavorit (gak pake f maklum orang sunda). Atau temenmu yang lain yang punya tampang agak kerenan dikit, kalau diliat dari belakang kayak Dao Ming Se (F4), tapi diliat dari depan kayak Aming Se (extravaganza) he..he..he.. Dia menganggap bahwa yang terpenting dalam hidupnya adalah punya gebetan cakep, terkenal di sekolah, gonta-ganti pacar, atau jadi playboy cap tiga duren (korek api kali). Beda lagi sama temenmu yang matre dan borjuis, yang terpenting dalam hidupnya adalah kerja dengan gaji gede, banyak duit, tajir, harta melimpah, punya mobil dan rumah mewah. U ARE U kamu adalah kamu, tapi seperti apakah kamu itu? apakah harta, tahta, atau wanita yang penting buat hidup kamu? Jawabannya tanyakan pada rumput2 yang bergoyang (itu kalau kata kang Ebiet). Kalau kata ustadz semuanya berpangkal pada apa yang ada dalam isi batok kepala seseorang atau pemahaman dia dalam memandang kehidupan di dunia ini.
Pren, pernahkah kamu bertanya pada diri sendiri tentang dari mana kamu berasal? maksudnya bukan asal kota kelahiran kamu tapi manusia dan kehidupan ini berasal dari mana? Truuz buat apa kamu hidup di dunia? Lalu setelah kamu mati akan kemana? Jawaban atas 3 pertanyaan ini dan keyakinan akan jawaban tsb adalah faktor penentu orientasi kamu dalam menjalani hidup. Om Darwin bilang qta ini berasal dari kera hasil dari proses evolusi yang kalau dirunut dari awal disimpulkan bahwa makhluk hidup itu berasal dari materi, sehingga Karl Marx menyimpulkan tujuan hidup di dunia adalah buat cari materi dan setelah mati akan jadi materi, itu saja. Sedangkan orang-orang sekuler bilang bahwa manusia dan alam semesta ini memang berasal dari Tuhan dan akan kembali ke Tuhan, tapi ntar dulu kalo masalah urusan di dunia bukan urusannya Tuhan. Gak perlu pake aturan Tuhan di dunia ini tapi aturan manusia yang dipake. Nah kalau kata ustadz, qta, kehidupan dan alam semesta berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah, oleh karena itu ketika hidup di dunia manusia punya kewajiban untuk beribadah kepada Allah.
So jawaban dari 3 pertanyaan inilah yang akan menjadi landasan seseorang ketika menjalani hidupnya, apa yang menjadi orientasi dalam hidupnya tergantung dari jawaban atas 3 pertanyaan tersebut. Orang yang atheis boro-boro mikirin urusan akhirat yang ada dalam batok kepalanya hanyalah materi jadi gak heran kalau hidupnya juga buat materi begitupula yang beraliran sekuler walaupun mengakui adanya Tuhan tapi orientasi hidupnya adalah untuk materi sehingga tolak ukur kebahagiannya adalah mendapatkan harta yang banyak, bergaya hidup jet set ala borjuis, dan hidup foya-foya atau hura-hura.
Berbeda halnya dengan seorang muslim yang faham akan kewajiban beribadah kepada Allah dalam hidupnya maka so pasti orientasi hidupnya akan dipenuhi dengan aktivitas yang bernilai ibadah di sisi Allah, gak pernah terbesit dalam pikirannya untuk ninggalin Shalat wajib dengan sengaja, senantiasa memperbanyak amalan sunnah, puasa sunnah, Sholat sunnah, menjaga pergaulannya antar lawan jenis, menjauhi hal-hal yang berbau maksiat, meninggalkan aktivitas yang sia-sia kayak nongkrong2 yang gak jelas, dugem, track-trackan pake motor dan banyak lagi. Nah alangkah baiknya kalau kita senantiasa menambah ilmu dan pengetahuan qta dengan ilmu-ilmu dan pemahaman Islam disamping menuntut ilmu Islam itu adalah suatu kewajiban bagi seorang muslim seperti yang disampaikan daam Hadits Riwayat Ibnu Adi dan Baihaqi, dari Anas ra : “Menuntut ilmu pengetahuan itu wajib bagi setiap Muslim:”
Nah para remaja muslim sudah saatnya sekarang ini kalian bilang “NGAJI…..GUE BANGET!!”

Mengapa Kita Membaca AlQuran Meskipun Tidak Mengerti Satupun Artinya?








Seorang muslim tua Amerika tinggal di sebuah perkebunan/area di sebelah timur Pegunungan Kentucky bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian membaca Al-qur’an. Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya dan memcoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap hari.

Suatu hari ia bertanya pada kakeknya : “ Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku selesai membaca dan menutupnya. Jadi apa gunanya membaca Al-quran jika tak memahami artinya ?

Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu di perapian, memjawab pertanyaan sang cucu : “Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.”

Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tetapi semua air yang dibawa habis sebelum dia sampai di rumah. Kakeknya tertawa dan berkata, “Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali “.

Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjangnya untuk mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah.

Dengan terengah-engah dia mengatakan kepada kakeknya, tidak mungkin membawa sekeranjang air dan dia pergi untuk mencari sebuah ember untuk mengganti keranjangnya.

Kakeknya mengatakan : ”Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang air. Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ” dan dia pergi ke luar untuk menyaksikan cucunya mencoba lagi. Pada saat itu, anak itu tahu bahwa hal ini tidak mungkin, tapi dia ingin menunjukkan kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat mungkin, air tetap akan habis sebelum sampai di rumah. Anak itu kembali mengambil / mencelupkan keranjangnya ke sungai dan kemudian berusaha berlari secepat mungkin, tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong lagi. Dengan terengah-engah, ia berkata : ”Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”.

Sang kakek menjawab : ”Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya?. Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu .”

Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia menyadari bahwa keranjangnya nampak sangat berbeda. Keranjang itu telah berubah dari sebuah keranjang batu yang kotor, dan sekarang menjadi sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam. ” Cucuku, apa yang terjadi ketika kamu membaca Qur’an ? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun tak memahami sama sekali, tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan berubah, luar dan dalam.